Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum meninggal pada Rabu (15/4) pukul 15.55 WIB, ibunda Maudy Koesnaedi memang sudah sakit. Tiga pekan terakhir, Maudy mengaku was-was setiap harus bekerja dan meninggalkan sang ibunda yang terbaring tak berdaya.
"Saya selalu meminta kepada keluarga, ketika saya ada acara
live agar tidak memberitakan apa pun, karena khawatir pecah konsentrasi," kata Maudy ketika ditemui saat pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta, Kamis (16/4).
"Saya selalu deg-degan setiap kali dapet pesan singkat," ujar pemeran Zaenab dalam sinetron
Si Doel Anak Sekolahan itu melanjutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Ibunda Maudy Koesnaedi Berpulang)Sondari Soemijati binti Soelaeman, ibunda Maudy, jatuh sakit akibat diabetes sejak tiga pekan lalu. Secara bergantian, Maudy dan anggota keluarga menjaganya di RS Setia Mitra.
Meski memiliki riwayat diabetes, Maudy mengaku uji laboratorium sang ibunda menunjukkan hasil baik-baik saja. Namun sejak ibundanya terbaring sakit, Maudy dan keluarga sudah menyiapkan diri dengan apa pun yang terjadi.
"Saya tanya, 'Mama maunya apa?' Mama cuma mau kami semua kumpul. Ketika detik-detik terakhir pun kami semua sudah di sekeliling mama," kata Maudy bercerita saat terakhir bersama ibunda.
 Pemakaman ibunda Maudy Koesnaedy. (CNNIndonesia/Endro Priherdityo) |
Maudy didampingi oleh sang suami, Frederik Johannes Meijer, mengenakan pakaian serba putih saat melepas sang ibunda untuk terakhir kali. Ia juga berkerudung putih. Mantan None Jakarta itu tampak tegar mengiringi kepergian sang ibunda yang wafat pada usia 82 tahun.
"Ikhlas, insya Allah kami sudah ikhlas, cuman kangen pasti, namanya juga Mama," ucapnya.
Setelah mengembuskan napas terakhir sore kemarin, ibunda Maudy sempat disemayamkan di rumah duka, Jalan Tampak Siring, No.14 Cipete Selatan. Jenazah kemudian dimakamkan di TPU Karet Bivak sekitar pukul 10.30 WIB. Acara pemakaman yang berlangsung khidmat dan lancar tersebut dihadiri keluarga dan sahabat dekat.
(rsa/vga)