Jakarta, CNN Indonesia -- Museum Nasional Indonesia (MNI) pada Jumat (24/4) tepat merayakan hari ulang tahunnya ke-237 tahun. Di tengah usia yang sudah melebihi dua abad, MNI terus berusaha untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Intan Mardiana, Kepala MNI mengatakan kepada CNN Indonesia mengenai usaha MNI untuk mendapatkan legalitas tempat berlabuh berbagai peninggalan sejarah tak tenilai Tanah Air di luar negeri ini.
"Melalui International Council of Museum (ICOM), terdapat standarisasi bagaimana sebuah museum diperbolehkan menyimpan koleksi. Ketika ada peninggalan yang akan dikembalikan ke Indonesia, mereka terlebih dulu mengecek kondisi museum agar sesuai standar," kata Intan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Standar yang diterapkan oleh ICOM antara lain kapasitas serta fasilitas dari museum.
Kondisi peninggalan sejarah, baik berupa artefak, arca, karya seni, dan sebagainya asal Indonesia memang masih banyak bertebaran di berbagai belahan bumi, terutama di Eropa.
Sampai saat ini, pihak museum melalui Direktur Museum akan bertolak ke Paris untuk bernegosiasi dengan pihak UNESCO dan perwakilan pemerintah Belanda guna memulangkan berbagai peninggalan dari Tanah Air.
Guna mengembangkan museum lebih besar, pihak Kemendikbud sudah menganggarkan dana sebesar Rp 98 miliar untuk pembangunan Gedung C setinggi tujuh lantai yang merupakan bagian dari rencana besar yang disusun sejak tahun 1999.
Selain itu, akan dibangun pula pusat penyimpanan arca dan artefak lama serta pusat pelatihan permuseuman serta laboratorium di daerah Taman Mini Indonesia Indah guna menunjang kapasitas sumber daya masyarakat museum.
"Mencari pegawai museum itu tidak hanya cukup dengan bisa secara kemampuan, tetapi butuh cinta untuk mengerjakan pekerjaan, kajian, dan
penelitian dari artefak museum," ujar Intan.
Berbagai rencana tersebut diakui Intan masih belum dapat dipastikan akan rampung kapan. Ia mengaku semua perlu dilakukan secara bertahap.
Rencana terdekat dari proses peningkatan tersebut adalah dengan menutup Gedung A, atau gedung lama dari Museum Nasional Indonesia untuk dapat direnovasi dan ditingkatkan keamanannya.
Gedung A MNI yang merupakan peninggalan Belanda terbuat dari batu kapur, sehingga membutuhkan teknik khusus untuk merenovasinya. Intan memperkirakan akan menutup gedung tersebut selama setahun mulai dari akhir tahun ini.
"Kira-kira setahun akan ditutup sementara, dan arca-arca yang ada di dalamnya akan dipindahkan ke gedung B," kata Intan.
Tercatat pada 2006, Museum Nasional Indonesia menyimpan lebih dari 140 ribu artefak. Untuk bagian Gedung A, sebagian besar artefak yang disimpan adalah arca-arca, prasasti, tembikar, dan karya-karya seni kuno dari berbagai daerah di Indonesia.
(ard/ard)