Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah “melanglang” ke berbagai negeri, akhirnya domba lucu Shaun sampai juga di Negeri Paman Sam. Tentu saja, bukan satwa sesungguhnya, melainkan film
Shaun The Sheep.Sejatinya, film ini sudah tayang perdana di Sundance Kids Festival, bagian dari Sundance Film Festival, di Utah, Amerika Serikat (AS), pada 22 Januari hingga 1 Februari 2015.
Dan sejak itu, per Februari, film
Shaun The Sheep beredar di penjuru dunia, termasuk Indonesia. Setelah “berkelana,” barulah Shaun "mendarat" di bioskop di AS. Terhitung molor lima bulan dibanding negara lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak StudioCanal dan Aardman Animation selaku pembuat Shaun dan kawan-kawan telah menetapkan 7 Agustus sebagai tanggal rilis film, yang diangkat dari serial animasi tersebut, di bioskop di AS.
Domba Shaun pertama kali muncul di film animasi
A Close Shave (1995) yang menampilkan karakter Wallace dan Gromit. Lebih dari satu dekade kemudian, pada 2007, Shaun punya serial layar kaca sendiri.
Serial televisi
Shaun The Sheep ditayangkan di lebih dari 170 negara, termasuk China dan Timur Tengah. Karakter lain yang tak kalah lucu dan populer, yaitu bayi domba Timmy.
Kini, versi layar lebarnya diproduseri Julie Lockhart dan Paul Kewley dari Aardman Animations, serta disutradarai Mark Burton dan Richard Starzak.
Film ini mengisahkan kisah liburan Shaun yang berujung petualangan si domba bersama teman-temannya. Sekalipun tanpa dialog, aksi mereka tetap lucu dan menggemaskan.
“Shaun selalu lucu karena karakter ini sangat visual,” Burton mendeskripsikan. “Komedi slapstik tanpa kata-kata.” Shaun dkk irit bicara, mengingatkan pada Mr. Bean
“Untuk membuat komedi lucu, yang dibutuhkan adalah emosi,” kata Burton. Starzak menambahkan, “Ide orisinalnya: film ini tak disertai dialog karena lebih mudah dan murah.”
(vga/vga)