Duet Elok Biduan Keroncong Ibu dan Anak Soekotjo

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 10:30 WIB
Keroncong yang dibawakan oleh Sundari Soekotjo dan sang anak, Intan Soekotjo, patut dan layak ditonton kaum muda.
Penyanyi Sundari Soekotjo menularkan v
Jakarta, CNN Indonesia -- Keroncong dapat dikatakan bukan aliran musik yang menjadi pilihan utama kaum muda. Namun agaknya keroncong yang dibawakan oleh Sundari Soekotjo dan sang anak, Intan Soekotjo, patut dan layak dijadikan pilihan utama tontonan anak muda.

Melalui konser mini yang diadakan oleh Institut Francais Indonesia Kedutaan Besar Perancis Jakarta, pada Selasa (19/5) malam, Duta Keroncong Indonesia yang sudah melanglang buana ke belahan bumi lain ini menampilkan paduan cantik, apik, dan berkelas, namun tak ketinggalan zaman dari lagu yang biasa didengar oleh kakek-nenek dan orang tua kita.

Sundari menyanyi dengan balutan baju kebaya yang mewah namun tak meninggalkan pakem dan adat Jawa dalam menyanyikan keroncong. Penonton yang sebagiannya adalah para warga negara Perancis pun terpukau oleh vibra dan cengkok keroncong Sundari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyanyikan beberapa lagu seperti Jembatan Merah, Jauh Di Mata, dan Keroncong Kemayoran, konser yang minim publikasi tersebut juga menunjukkan talenta emas yang dimiliki oleh sang anak dewi keroncong, Intan Soekotjo.

Jelas tak perlu diragukan lagi chemistry yang terjalin antara keduanya. Intan dan Sundari tidak terlihat seperti ibu dan anak, tetapi lebih dekat ketimbang sahabat dan rekan duet. Suara muda Intan sanggup mengimbangi beratnya suara sang ibunda yang telah menyanyi puluhan tahun sebagai penyanyi keroncong.

"Saya ini tidak campur tangan dalam mendidik Intan menjadi penyanyi. Intan ini sudah dari kecil ingin menyanyi dan ikut saya rekaman, namun saya melarangnya. Namun akhirnya saya melihat ia punya bakat dan kemudian saya izinkan untuk menemani saya menyanyi di studio, meski masih cempreng tapi ia menikmatinya dan menanyakan kapan dapat rekaman lagi," kata Sundari di tengah-tengah pertunjukan. "Saya bilang, nanti kalau ia telah beres sekolah," lanjutnya. Sementara Intan malu-malu di atas panggung.

Intan dan Sundari tampil diiringi oleh Bale Art Project, sebuah grup pemusik keroncong yang para anggotanya tergolong masih muda. Sekalipun usia mereka terpaut jauh, toh keduanya mampu menghadirkan nuansa keroncong yang kental namun tetap ringan dan mudah dimengerti pendengar awam keroncong.

Sundari memang tengah gigih mendorong generasi muda untuk mengenal dan menyukai genre lawas yang ia bawakan. Dengan keberadaan grup keroncong pemuda dan Intan Soekotjo menunjukkan bahwa genre ini memiliki masa depan penerus yang dapat diandalkan.

Keroncong bukanlah genre yang dengan mudah dapat dinyanyikan oleh sembarang orang seperti pada lagu pop. Lagu yang memiliki campuran instrumen dari berbagai etnis ini memiliki teknik menyanyi, teknik membawakan instrumen yang khas. Bahkan keroncong memiliki pakem-pakem yang patut dituruti oleh penyanyinya.

Keunikan keroncong inilah yang terkadang menjadi kendala ketika disesuaikan ataupun dilebur dalam lagu lain di luar genre-nya. Namun Intan dan Sundari menyajikan hal yang di luar ekspektasi lawas para penonton, mereka menyajikan lagu barat yang digubah dengan nada keroncong seperti sebuah lagu dari Perancis dan Que Sera-sera.

Lagu barat memiliki tingkatan nada yang berbeda dengan nada pada lagu-lagu bangsa timur, yang menjadikannya tugas rumah tersendiri ketika ingin meleburnya dalam nada musik tradisional Indonesia.

"Proses latihan sekitar sepekan, itu juga melalui telepon dan sekali latihan bertemu secara fisik," kata Sundari selepas acara.

Bukan hanya lagu pop keroncong dan lagu barat yang dibawakan duet elok Sundari dan Intan, beberapa jenis lagu termasuk yang perlu pembelajaran dalam seperti langgam jawa, dan stambul dibabat tuntas oleh sang diva keroncong. Ibarat sop daging, suara milik Sundari Soekotjo seperti kuah kaldu yang kental, nendang.

Bale Art pun menampilkan permainan yang patut diacungi jempol. Harmonisasi yang tepat dari para musisi sambilan ini terasa permainan musisi professional, meski dalam beberapa bagian masih perlu ada harmonisasi lagi. Petikan selo dan liukan nada biola menguasai dan membawa hanyut penonton ke dalam lagu yang dibawakan Sundari.

Suara ringan dan pop dari Intan tampil menyegarkan suara Sundari ketika bersama membawakan Keroncong Kemayoran. Tipikal suara Intan lebih ringan "kawin" dengan suara Sundari yang lebih berat dan bulat.

Namun yang namanya masih muda masih membutuhkan latihan, dalam beberapa lirik, Intan masih membutuhkan latihan emosi lantaran nada yang sedikit lari ketika dirinya dalam berada semangat yang tinggi.

Secara keseluruhan konser mini tadi malam berlangsung sangat indah dan cantik. Berterima kasih kepada Sundari Soekotjo dan tim yang menyajikan penampilan membanggakan di depan negara asing.

Alangkah baiknya bila acara seperti ini memiliki publikasi yang lebih luas dan menyeluruh sehingga sasaran yang diinginkan Sundari, anak muda, dapat punya kesempatan menikmati salah satu genre musik yang sudah lama mengakar di Indonesia.

"Dengan adanya penampilan ini," kata Intan, "saya hanya mengharapkan mudah-mudahan keroncong disukai dari muda hingga tua di Indonesia dan di dunia."

(end/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER