Tak Ada Lagi Senyum Menghiasi Paras Ayu Rae Sita Supit

Vega Probo | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 18:50 WIB
Tak ada lagi senyum menghiasi wajah ayu Rae Sita Supit. Sore ini (20/5), sang aktris senior mengembuskan napas terakhirnya.
Rae Sita Supit (CNNIndonesia/Vega Probo)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Wes enggak popo, saya tersenyum,” kata Rae Sita Supit dalam logat Jawa, saat ditemui di kantor Lembaga Sensor Film (LSF), pada Maret lalu. Ketika itu, ia menceritakan rumor yang mengganjal langkahnya sebagai anggota LSF periode berikut.

Baginya, tak masalah tak lagi menjadi anggota LSF, toh ia masih mengajar di tempat lain, sebagai bukti kompetensinya. Kini, kita tak bisa lagi melihat senyum menghiasi wajah ayu Rae Sita. Sore ini (20/5), ia mengembuskan napas terakhirnya.

Rae Sita disemayamkan di Heavenly Home, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, setelah sebelumnya sempat dirawat di sebuah rumah sakit. Perempuan yang sejak lama mengidap kanker rahim ini dimakamkan besok Kamis (21/5) di Karawang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Seminggu lalu, saya membesuknya di rumah sakit,” kata Anwar Fuady, saat dihubungi CNN Indonesia per telepon (20/5). Pada hari berikutnya, ketua LSF ini tidak lagi diperkenankan membesuk kawan baiknya di dunia hiburan.

Menurut Anwar, Rae Sita tak bisa dibesuk karena dipindahkan ke tempat lain untuk perawatan lebih intensif. Saat menerima kabar duka, Anwar mengaku kehilangan kawan baik yang tak jarang membagikan nasehat layaknya orang tua kepada anak.

“Rae Sita orang yang baik. Kalau tidak suka sesuatu, dia berterus terang menyatakan tidak suka,” kata Anwar. Aktor kawakan ini tak pernah lupa nasehat yang diberikan Rae Sita kepadanya saat baru saja menjabat ketua LSF.

“Ini amanat buat lu. Lu harus perjuangkan nasib sinema kita,” Anwar menirukan kata-kata Rae Sita. Saat masih sama-sama menjadi anggota LSF, diakui Anwar, Rae Sita tak segan berbagi nasehat tentang banyak hal hampir setiap hari.

Sepanjang berkarier sebagai aktris, putri pasangan R.M. Wachyo dan Jean Duncan yang lahir di Brisbane, Australia, 1 Juni 1945 ini telah menyelesaikan sekitar 26 film pada era 1970-1980-an. Salah satu yang terkenal, Cintaku di Kampus Biru (1976).

Tak lagi bermain film, istri Oke F. Supit dan ibu tiga anak ini melakoni karier baru sebagai manager humas sebuah hotel, lalu menjadi anggota LSF. Lulusan New South Wales University, Australia, ini juga mengajar di Sesko TNI di Cilangkap.

Saat LSF vakum tampuk kepemimpinan, Rae Sita bersuara lantang. Ia mengaku habis kesabaran dan terpaksa “meledak.” Menurutnya, LSF harus segera diselamatkan agar kebocoran pada masa lalu tidak semakin “hancur-hancuran” dan “membikin malu.”

Saat Anwar Fuady menjabat ketua LSF, dirinya tak lagi menjadi anggota karena tak bisa melengkapi berkas akademis. Rae Sita beralasan, semua berkas akademisnya rusak saat rumahnya di Pluit, Jakarta Utara, diterjang banjir, pada 2013.

“Saya dianggap tidak bisa membuktikan, dianggap tidak berpendidikan. Padahal saya mengajar di Sesko TNI di Cilangkap untuk para letnan sampai kolonel. Kok, dibilang enggak berpendidikan ya, saya bingung juga,” katanya, pada Maret.

Selain itu, juga timbul rumor keberadaan Rae Sita di keanggotaan LSF “membahayakan” posisi pihak lain. “Wes enggak popo, saya tersenyum,” Rae Sita menyatakan sikapnya. Yang penting, menurutnya, LSF diselamatkan oleh orang yang bertanggung jawab.




(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER