Siapa bilang jadi agen rahasia harus berpenampilan menawan? Hal tersebut dibuktikan oleh karakter Susan Cooper yang diperankan oleh aktris bertubuh tambun, Melissa McCarthy, dalam film terbarunya yang berjudul
Spy.
Film
Spy ini berkisah mengenai Cooper yang bekerja di pusat intelejen Amerika, CIA.
Cooper tidak bekerja sebagai agen rahasia, melainkan menjadi pengarah agen bernama Bradley Fine yang diperankan oleh aktor tampan, Jude Law.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cooper lalu jatuh cinta dengan Fine, yang tidak sengaja tewas dalam sebuah misi sehingga Cooper merasa harus membalaskan dendamnya.
Selain McCarthy dan Law, film
Spy juga dibintangi oleh Jason Statham dan Rose Byrne.
Disutradarai dan ditulis oleh Paul Feig, film komedi aksi ini sangat mengocok perut.
Feig sebelumnya pernah menyutradarai film komedi
Bridesmaids, The Heat dan beberapa serial televisi bergenre sama seperti
Freaks and Geeks, The Office, 30 Rocks, Parks and Recreation dan
Mad Men.
Dalam karya-karyanya, Feig senantiasa menyentil sisi humor yang sehari-hari dialami oleh masyarakat kebanyakan.
Sehingga dalam film ini, para penonton tertawa karena dengan mudah membayangkan kejadian-kejadian lucu yang menimpa Cooper dan teman-temannya.
Pada 20 menit pertama, terbesit rasa skeptis, karena mengira keseluruhan film fiksi ini akan bercerita tentang wanita gemuk yang menggapai impiannya.
Ekspektasi yang membosankan itu kemudian luntur, setelah Feig menggambarkan kalau karakter Cooper ternyata wanita tambun yang mampu menggapai impiannya sekaligus mengenyahkan olok-olok tentang bentuk badannya.
Hollywood memang jarang memunculkan film jagoan dengan tema seperti ini.
[Gambas:Youtube]Tapi ditengah kebosanan akan film-film jagoan berpemeran rupawan, film
Spy nampaknya berhasil mengatasi tersebut.
Bukan berarti dalam film ini tidak ada pemeran yang rupawan.
Sama seperti film agen rahasia yang lain, Law, Statham dan Byrne juga berperan sebagai tokoh khas dalam film agen rahasia: jagoan lagipula pintar.
Tapi lagi-lagi Feig membalikkan kebiasaan Hollywood tersebut.
Ia membuat karakter-karakter sempurna itu tidak terlalu disenangi penonton. Akhirnya, karakter yang kurang sempurna malah mendapat perhatian lebih.
Secara aksi, film ini bisa dibilang heboh. Tapi siapa yang butuh adegan aksi, jika sudah puas melihat kekocakan karakter-karakter pemainnya?
Situs film IMDB memberikan rating 7,5 untuk film berdurasi dua jam ini. Bukan untuk mengolok-olok, tapi film
Spy rasanya berhasil mewujudkan kenyataan (walau hanya dalam layar lebar) kalau manusia biasa mampu menjadi luar biasa.