Film 'United Passions' Justru Mencoreng FIFA dan Blatter

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2015 10:06 WIB
Film yang dibintangi aktor Tim Roth itu tak laris, padahal diproduksi dengan biaya sampai Rp 485 miliar. FIFA membantu pendanaan sekitar Rp 404 miliar.
Aktor Tim Roth memerankan Sepp Blatter, presiden FIFA dalam film United Passions. (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal korupsi FIFA menyeret nama Sepp Blatter. Ia sampai mengundurkan diri dari jabatan presiden otoritas sepak bola dunia itu. Pada momen itu, sebuah film tentang FIFA dirilis. United Passions, judul filmnya.

Seperti diberitakan Reuters, United Passions dibintang aktor Inggris Tim Roth. Ia memerankan Blatter dalam film yang dibiayai FIFA itu. Jelas filmnya dibuat untuk tujuan bagus, menggambarkan betapa Blatter bisa disebut Maradona soal pencarian sponsor.

"Blatter jelas hebat mencari uang," ujar sebuah suara di trailer film yang dijadwalkan baru mengentak Amerika Serikat 5 Juni mendatang. Namun melihat pengalaman di Eropa, tempat film itu lebih dahulu tayang, ia diprediksi tidak akan laris manis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film itu tak bisa mengangkat citra FIFA yang tengah dirundung skandal, setelah pihak berwajib mengumumkan korupsi dan menangkap beberapa petinggi FIFA di Zurich pekan lalu. Malahan United Passions kemungkinan besar akan bernasib sama dengan FIFA dan Blatter.

Padahal, biaya yang dikeluarkan untuk produksi film itu tidak kecil. Menurut IMDb, United Passions membutuhkan 24 juta euro atau sekitar Rp 485 miliar. FIFA membiayainya sampai 20 juta euro atau setara dengan Rp 404 miliar.

"FIFA beberapa kali berpikir memproduksi film panjang tentang sejarahnya, mengingat pada 2004 FIFA telah memeringati hari jadinya yang ke-100," ujar FIFA dalam sebuah pernyataan, menerangkan alasan mereka mendanai film itu.

"FIFA kemudian setuju untuk berkontribusi, berpikir ini akan menjadi kesempatan unik untuk meningkatkan kepedulian pada kinerja FIFA untuk membangun persebakbolaan global," pernyataan itu berlanjut. Alasan lainnya, film itu juga membantu FIFA perkara Piala Dunia.

"United Passions memungkinkan FIFA menggarisbawahi tantangan untuk terlibat membangun Piala Dunia FIFA untuk menjadikannya pagelaran olahraga terbesar di dunia."

United Passions disutradarai oleh Frederic Auburtin. Selain Roth menjadi Blatter, film itu juga dibintangi Gerard Depardieu sebagai Jules Rimet presiden FIFA yang meluncurkan Piala Dunia, Sam Neill sebagai Joao Havelange presiden terlama ke-dua yang kena isu suap.

Film itu sudah pernah diputar di Cannes Film Festival 2014. Sudah dirilis secara terbatas di Eropa, ia tak banyak ditonton. Dalam pekan pembukaannya tahun lalu, menurut data IMDb, film hanya diputar di 27 layar dan mendapat kurang dari US$ 8 ribu atau Rp 105 juta.

Sutradara Auburtin tidak bisa dihubungi Reuters karena ia berdomisili di Paris. Namun, dalam wawancara dengan New York Times pekan ini ia berkata dirinya memilih melihat tidak sekadar permukaan FIFA, terutama skandalnya.

"Saya menerima pekerjaan ini. Saya tahu FIFA memproduksi film. Seperti yang kami bilang di Perancis, jangan jadi lebih royal dari raja. Jangan jadi raja jika Anda bukan raja," ujarnya mengutip peribahasa lawas setempat.

Roth juga tidak bersedia diwawancara, menurut publisisnya melalui surel. Namun ia juga pernah mengatakan pada The Times London, dirinya kaget saat menerima naskah film itu.

"Saya berpikir, 'Mana semua skenario tentang korupsi itu? Mana semua kelicikan dan pengkhianatan itu?' Jadi itu sesuatu yang berat bagi saya. Saya berusaha dapat auranya, sebanyak mungkin yang saya bisa," katanya.

Auburtin sebenarnya sudah mencoba menyelipkan beberapa hal yang disiratkan sebagai korupsi dalam film itu. Misalnya, ia membuat adegan amplop, yang mungkin berisi uang tunai. Namun itu saja ternyata belum cukup bagi kritikus.

"Pria macam apa yang berpikir orang akan mencari film yang memuji-muji lembaga otoritas olahraga? Pria ber-blazer?" itu salah satunya.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER