Jakarta, CNN Indonesia -- Miley Cyrus semakin bertambah usia semakin senang membuat sensasi. Tak hanya dari soal cara berpakaian saja. Tapi juga dari berbagai kisah tentang kehidupan pribadinya. Bahkan juga tentang kebiasaannya bercinta.
Kepada majalah
Time Miley juga menceritakan berbagai kekecewaannya saat menjalin hubungan dengan beberapa orang. Terakhir Cyrus dikabarkan sempat menjalin asmara dengan Patrick Schwazenegger, putra aktor
Terminator, Arnorld Schwazenegger.
Seperti dikutip
E! Online, Miley mengatakan pada dasarnya dia adalah orang yang selalu ingin bereksperimen dalam banyak hal. Ketika berkencan dengan pria dia merasa terlalu banyak 'energi macho' yang melingkupinya dan dia tak suka itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu membuatku merasa harus jadi robot wanita, yang saya tak suka. Tapi ketika dekat dengan wanita, saya merasa ‘oh sialan, dia akan membutuhkan seseorang untuk melindunginya, saya perlu banyak energi macho.’ Itupun rasanya tidak benar.”
Miley mengatakan dia tak pernah punya masalah untuk bercinta, tapi selalu merasa kesulitan untuk menemukan orang yang bisa diajak bicara. “Bercinta itu mudah. Tapi yang kita butuhkan adalah orang yang bisa diajak bicara dan menjadikan kita sebagaimana diri kita sendiri. Sesederhana itu,” kata Miley.
Meski sering dikira pribadi yang rumit, Miley mengatakan bahwa dia hanya ingin menjadi orang yang bahagia. Dia mencontohkan kondisi menyedihkan tanpa kebahagiaan seperti yang ditemuinya saat dia merayakan Valentine, Februari tahun lalu.
“Semua perempuan yang saya temui di sebuah restoran sedang bersama dengan lelaki tua gendut pemabuk yang tak peduli. Lalu para wanita ini hanya duduk saja sembari berusaha menampilkan yang terbaik, meski mereka tak diacuhkan sepanjang malam. Saat itu saya berpikir saya tak ingin hidup seperti itu,” Miley bercerita.
“Saya tak ingin menghabiskan sisa hidup dengan pria yang sombong, tukang tonton film porno dan membuat pasangan wanita mereka merasa jelek,” kata Miley.
Miley juga tak ingin ada anak-anak menjalani fase labil dalam hidup seperti apa yang pernah dilakukannya saat remaja. “Diam dikamar dan menangis, tak tahu saya harusnya menjadi apa. Jadi ketika saya mengatakan pada anak-anak ‘jadilah diri sendiri’ saya benar-benar jujur mengatakannya.”
“Mungkin jika akhirnya Anda bisa menjadi diri sendiri, itu lebih dari sekadar sebuah perayaan,” kata Miley. “Saat itulah Anda benar-benar hidup.”
(utw/utw)