Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi Agustinus Gusti Nugroho alias Nugie termasuk salah satu warga Jakarta yang sudah muak dengan kemacetan. Ia pun jadi malas berkendara karenanya. Daripada macet-macetan di jalan dengan mobil, ia lebih memilih naik kendaraan umum seperti TransJakarta.
Tapi itu jika sudah sangat terpaksa rindu naik mobil. Sehari-hari, Nugie lebih sering naik sepeda angin. Meski harus dimaki orang dan berjibaku dengan asap knalpot, menurutnya apa yang ia lakukan merupakan solusi untuk Jakarta lebih baik. Solusi yang ada sekarang, kata Nugie, justru menambah kendaraan dan macet.
"Yang dibangun jalan tol lagi. Alhasil, kendaraan pribadi makin banyak," ujar Nugie pada CNN Indonesia saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu. "Kalau orang pada ego ingin naik kendaraan sendiri, ya silakan saja, itu hak masing-masing."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, Nugie melanjutkan, mereka harus tahu konsekuensinya. "Nikmati saja kemacetan Jakarta," katanya enteng. Ia sendiri sudah tak tahan dengan itu. Sebab egoisme naik kendaraan sendiri itu sering dibarengi egoisme yang lain, yaitu sama-sama ingin cepat sampai.
Nugie mengatakan, tata perilaku masyarakat Jakarta di jalanan masih sangat kurang. "Orang mengatasnamakan, '
Gue harus duluan,'" ujarnya. Karena itu tak jarang terjadi bentrok di jalan. Kendaraan pribadi saling serobot di jalur TransJakarta. Saat macet, semua menekan klakson keras-keras dengan penuh emosi.
Itu semua membuat stres. Berkebalikan dengan bersepeda. Selain tak menyumbang polusi, bersepeda juga memotong waktu tempuh. Jika harus naik mobil, ia pasti terjebak macet. Beberapa kawannya bahkan jera menggunakan mobil dan berpindah ke Commuter Line atau bersepeda karena ingin cepat tiba di rumah.
Pada momen HUT ke-488 Jakarta, apa yang dimulai Nugie sejak bertahun-tahun lalu itu bisa menjadi solusi bagi kota ini.
(rsa/rsa)