Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor Fedi Nuril kembali memerankan pria yang berpoligami. Setelah dalam
Ayat-ayat Cinta ia menikahi Aisha dan Maria. Kini dalam film terbarunya,
Surga yang Tak Dirindukan, sang aktor juga berada di antara dua perempuan.
Ditemui di kawasan Cipayung, Jakarta, beberapa waktu lalu, Fedi mengaku melakoni perannya dengan menerka-nerka. Sebagai Pras, tokoh pria utama dalam film itu, ia harus berpoligami. Tapi di kehidupan nyata, menikah saja belum.
Fedi yang masih lajang mengaku punya pengalaman nihil soal kehidupan pernikahan. Itu kendala terberat. Sementara film yang tayang menjelang Lebaran, 15 Juli mendatang itu, hanya memberi Fedi waktu dua sampai tiga minggu untuk mendalami karakter Pras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kami sebelumnya sudah latihan,
reading, menyiapkan beberapa aksi dan reaksi yang kira-kira cocok, bisa mewakili cerita film ini," bintang film
Garasi itu mengatakan.
Pria 33 tahun itu pun banyak bertanya. Fedi juga menemui beberapa pasangan dan bertanya soal poligami. Dari mereka, ia menemukan beberapa perspektif unik dari pria.
"Saya menemui pasangan-pasangan yang janji saling setia justru paling banyak dapat cobaan orang ke-tiga. Saya lihat cowok-cowok yang setia dan enggak mau poligami justru yang paling banyak dikasih cobaan. Menariknya di situ," ujar Fedi yang juga membintangi
5 CM itu.
Ia jadi belajar sesuatu dari situ. Fedi mengatakan, film
Surga yang Tak Dirindukan bukan ansih tentang poligami, melainkan juga mengajarkan sulitnya membangun keluarga.
"Akan selalu ada cobaan. Di film ini salah satu cobaannya adalah poligami, di mana pasangan yang enggak ada niat poligami sama sekali dan benar-benar ingin membangun keluarganya berdua, tapi akhirnya muncul sosok yang menjadi istri ke dua," ujarnya.
Meski melakoni peran poligami, bukan berarti Fedi setuju soal itu. Melalui
Surga yang Tak Dirindukan, ia justru ingin menyampaikan poligami tak bisa sembarangan karena punya syarat dan tanggung jawab yang sangat berat.
"Yang mau kami kasih lihat ke penonton, jangan menyalahgunakan ayat-ayat Alquran yang menghalalkan poligami, tapi pahami juga syarat dan ketentuannya," ujar Fedi menegaskan.
(rsa/rsa)