Jakarta, CNN Indonesia -- “
We are sorry to learn of the passing of the great composer Michael Masser, who wrote The Greatest Love of All, Saving All My Love for You, All at Once, and Didn't We Almost Have it All which were huge hits for Whitney.”
Demikian tulisan yang mengisi akun Facebook, pada dini hari tadi (11/7). Disambung tulisan penghormatan bagi sang komposer bertangan dingin, “
In his honor, here is Whitney singing her favorite song of his, The Greatest Love of All.”
[Gambas:Youtube]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Michael memang komposer hebat yang berjasa memoles pamor Whitney, juga penyanyi Diana Ross hingga menjadi diva. Ia meninggal dunia di usia 74 tahun, pada Kamis pagi (9/7), di rumahnya di Rancho Mirage, California, AS.
Sejak tiga tahun belakangan ini, Michael menderita stroke. Kawan-kawan terdekatnya sempat menyatakan kondisi komposer kelahiran Chicago, pada 1941, ini tak bisa disembuhkan seperti sedia kala. Demikian dikabarkan laman
The Desert Sun.
“Ia, orang yang luar biasa,” puji Peggy Cravens, penyanyi pop yang juga kawan baik Michael. “Ia memiliki renjana yang mengisi benaknya dan memutuskan untuk memberikan segalanya demi musik.” Diketahui Michael meninggalkan kuliah jurusan hukum demi musik.
Michael sempat menjadi mahasiswa University of Illinois School of Law. Bukannya menuntaskan kuliah, ia malah
drop out dan menulis lagu
hits untuk banyak penyanyi, antara lain untuk Whitney, Diana, juga Peabo Bryson dan Barbra Streisand.
Ia memulai debutnya dengan menulis dan memproduksi lagu
Touch Me In The Morning (1973) yang dibawakan Diana dan menduduki peringkat satu tangga lagu dunia. Tiga tahun kemudian ia meraih prestasi pertamanya.
Lagu
Do You Know Where You're Going To yang ditulis bersama Gerry Goffin dan dinyanyikan oleh Diana sebagai lagu tema film
Mahogany mendapat nominasi Best Original Song. Bertahun-tahun kemudian, lagu ini juga dinyanyikan oleh Mariah Carey.
Motown Records pun terpincut pada kepiawaian Michael mengkreasikan nada-nada yang
soulful. Pada 1981, label rekaman yang telah melahirkan sejumlah bintang ini memandatnya untuk menggarap album Diana yang bertajuk
To Love Again.“Hingga saat ini, jalinan kerja sama Diana dan Michael terbilang unik dan mempengaruhi generasi baru penyanyi ballad,” kata perwakilan Motown. “Namun yang terpenting, musiknya sendiri memang jujur, hangat dan penuh cinta.”
Atas prestasinya, nama Michael selaku musisi sekaligus dermawan ditorehkan di Palm Springs Walk of Stars para 2002, juga Songwriters Hall of Fame, pada 2007. Michael sudah ditabalkan sebagai komposer kelas dunia.
“Melodi-melodi garapan Michael Masser memang
memorable sekaligus
hypnotic,” kata produser musik Clive Davis yang pernah bekerja sama dan berkawan baik dengan Michael. “Ia benar-benar komposer hebat sepanjang masa.”
Secara personal, Clive mengaku, sangat kehilangan sang kawan baik yang telah menulis komposisi hebat, terutama untuk Whitney, seperti: T
he Greatest Love of All, Saving All My Love For You, All At Once, Didn't We Almost Have It All.Masih banyak lagu hits kreasi Michael, antara lain Tonight,
I Celebrate My Love (Roberta Flack dan Peabo Bryson),
If Ever You're in My Arms Again (Peabo Bryson),
Nothing's Gonna Change My Love for You (George Benson),
Miss You Like Crazy (Natalie Cole).
“Kami sangat berduka kehilangan seseorang yang begitu hebat seperti Michael Masser, dan kami sampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-temannya,” kata Bob Alexander, petinggi Palm Springs Walk of Stars.
Cravens, sang sahabat baik, pun larut dalam kesedihan. “Sungguh menyedihkan, ia menderita stroke sejak lama.” Kini, dunia mengikhlaskan kepergian Michael. Cravens menyatakan, “Sekalipun kariernya pendek, ia telah membuat karya musik luar biasa.”
Damai di tidur abadimu, Michael.