Jakarta, CNN Indonesia -- Peluru yang menembus kepalanya membuat Kurt Cobain tewas awal April 1994. Ia ditemukan bersama senapan dan secarik kertas berisi catatan yang seperti pesan terakhir. Ditemukan pada 8 April, polisi menyatakan ia bunuh diri sejak tiga hari sebelumnya, 5 April 1994.
Meski nyawanya telah melayang dan jasadnya telah terkubur, semangat musik dan jiwa Cobain sepertinya tak pernah bisa hilang. Masuk dalam daftar selebriti yang meninggal pada 27 tahun, sampai berpuluh-puluh tahun berikutnya nama Cobain tetap disebut secara hormat.
Setelah kematian tragis itu, muncul karya-karya yang terinspirasi olehnya, termasuk film. Ada yang mendokumentasikan perjalanan hidupnya mencapai kesuksesan bernama band Nirvana, sampai kembali ke "nirwana". Ada pula yang membuat kisah fiktifnya. Tak ketinggalan, film yang mengungkap analisis kematiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, dua film Cobain dirilis:
Montage of Heck dan
Soaked in Bleach. Kalau
Montage of Heck merupakan dokumenter pertama yang direstui dan dibantu keluarga Cobain,
Soaked in Bleach berisi analisis kematian dari insting dan sudut Tom Grant, detektif swasta sewaan Courtney Love, mantan istri Cobain.
Uniknya, film itu mengungkap bukti dan klaim bahwa hasil investigasi kematian Cobain bisa jadi salah. Soaked in Bleach sampai membuat mantan polisi yang menangani kasus Cobain dahulu, ingin membuka dan menelitinya ulang. Apalagi muncul makin banyak teori kematiannya.
Merangkum dari IMDb, berikut film-film yang terinspirasi Kurt Cobain setelah kematiannya.
Bisa dibilang ini merupakan film dokumenter pertama yang mencoba mengungkap misteri meninggalnya Kurt Cobain. Pembuat dokumenter dari stasiun televisi Inggris, Nick Broomfield mendekati orang demi orang terdekat Cobain.
Ia datang ke Seattle, tempat yang menjadi saksi tumbuh sekaligus meninggalnya Cobain. Broomfield menggambarkan kehidupan Cobain mulai rekaman suaranya saat berusia dua tahun, kehidupannya di sekolah, sampai konser pertama bersama Nirvana. Broomfield menemui sahabat Cobain sampai ayah eks istri, Courtney Love.
Kurt & Courtney menjadi semacam biopik kecil. Namun, film itu tidak mengungkap teori di balik meninggalnya Cobain selain bunuh diri.
Ini bukan film tentang Kurt Cobain. Blake (Michael Pitt), musisi yang menjadi tokoh utama di film ini hanya diberi nyawa Cobain. Ia berpenampilan, bergaya hidup, bermusik, dan berpandangan persis seperti sang vokalis.
Blake diceritakan tiba-tiba meninggalkan segala popularitas dan porang terdekatnya untuk menyendiri. Sampai suatu saat, ia memutuskan bunuh diri dengan melompat dari gedung. Saat rilis, film ini dikritik karena ceritanya mirip Cobain, namun akhirnya tidak.
Last Days ditulis, disutradarai, dan diproduser Gus Vant Sant. Tayang 22 Juli 2005, ini merupakan film produksi HBO yang bekerja sama dengan New Line Cinema dari Time Warner.
Kurt Cobain benar-benar membintangi film ini. Bukan berakting atau merelakan perilaku kesehariannya direkam. Rekaman suaranya saat diwawancara selama 25 jam oleh wartawan musik kondang, Michael Azerrad lah yang dimunculkan.
Dalam wawancara itu, Cobain bicara soal hidupnya, sejak masa kecil, remaja, hari-hari bermusik sampai akhirnya ketenarannya meledak. Penonton terasa intim dengan Cobain, apalagi diiringi lagu-lagunya dan kilasan-kilasan foto rumah masa kecil serta dokumentasi dirinya.
Wawancara Azerrad dengan Cobain yang dimunculkan di film itu sejatinya merupakan riset untuk bukunya, Come as You Are: The Story of Nirvana. Buku itu rilis pada 1993, sebelum Cobain meninggal, namun rekaman lengkapnya baru dipublikasikan 2006.
HBO kembali memproduksi film dokumenter tentang Kurt Cobain. Namun alih-alih membuat cerita fiktif yang terlalu mirip dengan hari-hari terakhir Cobain seperti dalam film Last Days, kali ini sutradara Brett Morgen membuat biopik yang sesungguhnya. Garapannya serius.
Cobain: Montage of Heck menceritakan dokumentasi Cobain sejak di Aberdeen, Washington sampai kesuksesannya di Nirvana. Bahkan ditampilkan pula alasan pemuda 27 tahun itu memilih nama Nirvana untuk band-nya. Dokumenter ini lebih komperehensif karena idenya sendiri datang dari Courtney Love.
Ini dokumenter pertama yang dibuat dengan bantuan keluarga. Morgan mendapat akses ke seluruh barang pribadi Cobain dan dokumen keluarga. Ada pula dokumentasi Nirvana sebelum manggung dan lagu-lagu yang tak pernah muncul.
Foto, karya seni, jurnal, sampai demo pun boleh diakses. Keluarga juga mau diwawancara. Film ini tampil perdana di HBO AS 4 Mei lalu.
Saat Kurt Cobain pernah menghilang, Courtney Love menyewa detektif swasta bernama Tom Grant untuk menemukannya. Dari perspektif itulah film ini diawali. Ada rekaman perbincangan Love dengan Grant, dan beberapa wawancara.
Ini satu-satunya film yang berani memunculkan analisis lain soal kematian Cobain, karena bukti-bukti menunjukkan ia tidak bunuh diri. Film ini menonjolkan kemungkinan Cobain dibunuh dan kepolisian Seattle yang waktu itu bertugas terburu-buru menyimpulkan kasusnya.
Film ini berujung menarik di dunia nyata. Karena ada klaim bahwa investigasi kematian Cobain sembrono, muncul pula kemungkinan kasus itu akan dibuka kemmbali. Mantan polisi Seattle yang menangani kasusnya terdahulu, Norm Stamper ingin menginvestigasi ulang.