Las Vegas, CNN Indonesia -- Setelah melalui proses penyelidikan lebih lanjut, akhirnya diketahui legenda musik blues BB King meninggal dalam keadaan wajar, bukan karena diracun seperti dugaan sebelumnya.
Berita tersebut dikabarkan secara resmi oleh pihak penyidik di Las Vegas, AS, pada Selasa (14/7).
King meninggal dunia dalam tidurnya di umurnya yang ke-89 tahun, pada 14 Mei kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seakan tidak terima, anak King, Karen Williams dan Patty King, meminta penyelidikan lebih lanjut mengenai kematian sang ayah, yang diduga diracun oleh sang manajer, LaVerney Toney.
Toney disebut Williams dan King Jr. kerap melarang keluarga King untuk menjenguk pelantun T
he Thrill Is Gone itu kala sakit.
Tidak hanya Toney yang dituduh, asisten pribadi King, Myron Johnson, juga dicurigai.
"Saya percaya ayah saya diracun dan diberikan zat berbahaya," kata King Jr. seperti yang dilansir oleh
Guardian pada Senin (25/5).
Kini Williams dan King Jr. mungkin bisa berlega hati, karena dugaan diracun tidak terbukti.
Hal tersebut disampaikan oleh pihak penyidik yang diwakili oleh John Fudenberg. Ia mengatakan, King mengidap Alzheimer hingga membuat komplikasi masalah kesehatan. Penyidikan tentang kematian King kini telah ditutup.
Toney telah bekerja dengan King selama 39 tahun dan telah memiliki wewenang atas segala urusan King.
Ia berada dalam daftar ahli waris King dengan wasiat bernilai hingga puluhan juta dollar.
King wafat setelah aktif bermusik sejak 1948. Lebih dari 1.000 penggemar melayat untuk melepas kepergiannya dan lebih dari 350 orang hadir dalam prosesi memorial.
(ard/vga)