Musisi Tolak Ide Putin Buat Stasiun Radio Berideologi Rusia

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 16:35 WIB
Pemerintahan Putin berencana menyiarkan lagu-lagu musisi pop yang sesuai dengan ideologi Rusia.
Vladimir putin. (REUTERS/Alexei Nikolsky/RIA Novosti/Kremlin/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Campur tangan pemerintah dalam industri kreatif, seperti musik, terkadang jadi sedikit menyebalkan, apalagi kalau pejabatnya kurang mengerti seluk beluk industri tersebut.

Hal itulah yang menggerakkan perkumpulan pelaku musik di Rusia menulis surat terbuka untuk Presiden Vladimir Putin, yang berisi permintaan agar Putin tidak terlalu sering menyiarkan lagu-lagu kebangsaan di radio-radio Rusia.

Sebagaimana dilansir dari The Guardian, pada Rabu (29/7), Russkaya Media Group—perusahaan pemilik beberapa stasiun radio besar di Rusia—digadang akan dijual ke perusahaan milik negara, Goskontsert.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum resmi memiliki, namun Goskontsert berencana untuk menjadikan beberapa stasiun radio milik Russkaya Media Group menjadi stasiun radio negara yang sering menyiarkan lagu-lagu kebangsaan.

Sekalipun tetap menampilkan lagu-lagu pop reguler, Goskontsert juga berencana menyiarkan lagu-lagu musisi pop yang sesuai ideologi Rusia.

Salah satu bos Russkaya Media Group, Vladimir Kiselyov, baru-baru ini menyatakan ingin membuat beberapa stasiun radionya sebagai penyaring musik-musik Barat.

"Kami ingin mereka hanya memutar lagu-lagu dari musisi Rusia," kata Kiselyov, seperti yang dikutip dari Kommersant.

Sejumlah pelaku musik di Rusia, seperti musisi Grigory Leps dan Anna Netrebko, tentu saja menolak rencana Kiselyov, dan menyatakan dalam surat terbuka, saat ini, stasiun radio Rusia sudah seimbang dalam menyiarkan materinya.

Surat terbuka itu menyinggung dugaan Putin memberikan tekanan kepada Russkaya Media Group agar mau dijual ke Goskontsert.

Kebebasan bersuara di Rusia sepertinya mulai mendapatkan tekanan. Salah satu personel Pussy Riot, Maria Alyokhina, menyatakan hal tersebut saat diwawancara personel Sonic Youth, Thurston Moore, untuk NME, beberapa waktu yang lalu.

Tiga tahun lalu, band punk yang beranggotakan tiga orang ini dipenjara karena melakukan protes anti-Putin.

"Pemerintah mengontrol semuanya. Kita harus melakukan apa yang kita bisa. Kami adalah wanita, apa pun bisa terjadi di tangan wanita," kata Alyokhina.

(ard/vga)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER