Nonton dan Bikin Film Bareng KPK

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 13:40 WIB
KPK juga membuka kesempatan bagi anak muda untuk membuat ide proposal film bertema antikorupsi.
Roadshow Festival Film Antikorupsi di Kendari. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Kendari, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan hanya bisa menggeledah kantor, menyita aset, dan menangkap koruptor. Lembaga pemerintah bentukan pemerintahan Megawati Soekarnoputri pada 2002 itu juga bisa jadi wadah kreatif anak muda.

Sejak 2013, KPK mencanangkan Festival Film Antikorupsi. Film dipercaya sebagai media cukup efektif untuk merasuki anak muda dengan pesan antikorupsi. Saat KPK membuat film Kita vs Korupsi (K vs K) pada Januari 2012, ide berkampanye antikorupsi lewat film pun muncul.

"Waktu itu ternyata penerimaan masyarakat tinggi. Kita roadshow ke daerah-daerah dan film itu disukai," kata Epi Handayani, Spesialis Kampanye Sosial Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK saat berbincang dengan CNN Indonesia di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (19/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muncul pertanyaan, mengapa KPK tidak sekalian bikin kegiatan bersama sineas. Melibatkan masyarakat dalam kampanye antikorupsi sebenarnya sudah lama diinginkan. Disadari, lewat film itu terwujud. Sebab lewat film masyarakat tak merasa digurui.

Tahun ke tahun Festival Film Antikorupsi pun digelar. Tahun ini sudah dimulai sejak 11 Februari lalu. KPK sudah mendatangi delapan kota di Indonesia. Rabu (19/8) mereka mencapai kota ke-delapan: Kendari.
Festival Film Antikorupsi bersama KPK di Kendari. (CNN Indonesia/ Rizky Sekar Afresia)

Sejak pagi auditorium Mokodompit Universitas Halu Olelo di Kendari sudah dipenuhi anak muda. Kebanyakan mahasiswa. Ada pula yang berseragam SMA.

"Kita dari SMKN 4 Kendari ingin belajar bikin film," tutur salah satu dari mereka.

"Di sini kita enggak ingin menonjolkan KPK sebagai penindak koruptor saja, tapi pendukung komunitas perfilman. Kami mendukung gerakan masyarakat yang memerangi korupsi."Epi Handayani, Spesialis Kampanye Sosial Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Di Kendari, KPK menggelar roadshow menonton film bersama sekaligus talkshow dengan sineas. Selain itu, KPK juga membuka kesempatan bagi anak muda untuk membuat ide proposal film bertema antikorupsi.

"Proposal-proposal itu akan dipilih pemenangnya, lalu dibuatkan film bareng KPK. Tiap daerah punya pemenang, jadi nanti akan ada 10 pemenang," ujar Epi menjelaskan. Mereka mendapat modal Rp10 juta untuk mewujudkan proposal filmnya.

Bukan hanya membuka kesempatan bagi ide mentah, KPK juga menawarkan kompetisi bagi film yang sudah jadi.

Kompetisi itu dibagi menjadi lima kategori: film pendek fiksi, film dokumenter, iklan layanan masyarakat, video jurnalistik, dan animasi pendek. Pemenang dapat fasilitas penunjang produksi film seperti komputer dan kamera.

Kata Epi, antusiasme masyarakat terhadap Festival Film Antikorupsi semakin tinggi dari tahun ke tahun. Masyarakat yang daerahnya kebagian roadshow pun bersemangat mengikuti talkshow serta kompetisi.

"Di sini kita enggak ingin menonjolkan KPK sebagai penindak koruptor saja, tapi pendukung komunitas perfilman. Kami mendukung gerakan masyarakat yang memerangi korupsi," kata Epi.

Ia berharap, upaya itu bisa mengurangi angka korupsi di masa mendatang. Tahun 2014 indeks persepsi korupsi Indonesia sudah lebih baik dua tigkat dibanding 2012.

"Dulu kita angka 32 dari 100, sekarang sudah 34. Lumayan, tapi nilainya masih tiga," tuturnya.

KPK menargetkan angka itu ada di posisi lima. "Angkanya nol sampai 100. Nol itu paling korup, dan 100 paling bersih. Sekarang di Asia kita masih terkorup ke-dua setelah Vietnam, jadi perjalanan masih panjang," ujar Epi menjabarkan lagi.

Selama masih banyak koruptor ditangkap, ia merasa korupsi masih tinggi. Festival Film Antikorupsi adalah upaya memerangi itu, dengan melibatkan masyarakat di dalamnya, bukannya membuat takut pada KPK. (rsa/utw)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER