Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini sebagian ilmuwan yakin Mars adalah planet yang paling mirip dengan Bumi. Tapi apakah Mars juga bisa dihuni tentu perkara berbeda.
Dunia perfilmanlah yang ‘bertugas’ membentuk khayalan seolah-olah hal yang nyata. Menjadikan Mars tempat hunian menjadi ide dasar film
The Martian yang dibintangi Matt Damon dengan setting tahun 2030-an.
Ceritanya sedikit mirip dengan cerita
Gravity yang dibintangi George Clooney dan Sandra Bullock. Jika Clooney dikisahkan melayang-layang di angkasa luas karena pesawatnya rusak, kisah
The Martian dimulai dari terlepasnya astronot Mark Watney dari rombongan penjelajah Mars akibat badai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Watney tertinggal namun akhirnya bisa beringsut masuk berlindung ke stasiun yang dipasang NASA di planet itu. “Saya masih hidup…. kejutan!!” kata Watney saat menghubungi Bumi.
Masalahnya tak selesai begitu saja. “Perlu empat tahun sampai ada misi lain yang bisa menjemputku. Dan saya cuma punya waktu untuk mendesain semuanya dalam 31 hari. Jadi saya harus membuat air dan menumbuhkan tanaman di tempat tidak ada sesuatupun yang bisa tumbuh,“ kata Watney.
“Saya harus bisa menggunakan sains untuk semua hal sialan ini.”
Seperti dikutip dari digital spy dan IMDB film ini dibuat berdasarkan novel karya Andy Weir dengan judul yang sama. Andy Weir sebelumnya adalah programer komputer dan penerbit buku swadaya sebelum ditangani oleh agen.
Saat pertama kali buku ini keluar langsung meledak lewat Amazon Kindle. Lalu dibuat audiobooknya oleh penerbit Podium dan kemudian oleh Crown Publishing Group sampai masuk jadi salah satu penjualan terbaik di New York Times.
Selain disutradarai oleh Ridley Scott,
The Martian dibintangi Jessica Chastain, Kristen Wiig, Kate Mara, Sean Bean, Chiwetel Eijofor.
The Martian akan mulai diedarkan 30 September mendatang.
[Gambas:Youtube] (utw/utw)