Jakarta, CNN Indonesia -- Lama tak terlihat di layar kaca, pelawak Rony Dozer mendadak muncul di penayangan perdana film debut sahabatnya, Indra Birowo. Di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (2/9) Rony mengatakan, ia sedang dalam proses diet.
Rony ternyata sempat dirawat di rumah sakit lantaran kolesterol. Penyebabnya apa lagi jika bukan berat badan berlebih. Saat muncul sebagai bintang
Extravaganza beberapa tahun lalu, Rony memang identik dengan tubuh tambun.
Mei lalu, lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu dilarikan ke rumah sakit karena taraf kolesterol yang tinggi, obesitas, dan badan yang terus drop. Tempo jantungnya tidak stabil akibat penyumbatan lemak pada darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak itu, Rony memutuskan berdiet. "Tadinya 165 kilogram, sekarang sudah jadi 150 kilogram. Turun 15 kilogram," kata Rony kepada CNN Indonesia tentang hasil upaya dietnya.
Kurang lebih sudah dua bulan Rony menjalani diet. Ia menghentikan konsumsi gorengan dan menggantinya dengan cailan sehat seperti buah atau sayur. Kalau pun makan gorengan, Rony sedapat mungkin menggunakan minyak sehat.
Konsumsi gula juga menjadi perhatian Rony. Ia mengubah konsumsi gula pasir menjadi gula diet. Tadinya, ia juga hampir selalu mengonsumsi minuman manis kemasan. Kini Rony pun menggantinya dengan air mineral.
Bukan cuma mengubah pola makan, Rony melengkapi dengan berolahraga. Ia tidak memilih jenis olahraga untuk membentuk tubuh, melainkan hanya sebagai pembakar kalori dan kardio. Ia lebih banyak berlari atau sepeda.
"Yang penting jangan kebanyakan duduk, diam, bengong. Kalau sedang jeda, aktivitas gerak diperbanyak," kata Rony menambahkan.
Ia trauma, tubuh gemuk rupanya membawa kesulitan. Di balik canda dan tawanya di atas panggung, Rony harus menderita setelahnya, termasuk saat sedang beristirahat.
"Saya bahkan tidak bisa tidur terlentang beberapa bulan yang lalu. Saya tidur harus duduk. Karena bila tidur terlentang, cairan tubuh di perut lari ke kepala dan saya terbatuk-batuk," kata Rony. "Sirkulasi darah tidak lancar, metabolisme juga tidak lancar."
Setelah diet, membuang cairan, dan olahraga, aktivitas jalan yang biasanya membuat ia terengah-engah terasa lebih ringan. Rony pun mengenakan alat pemonitor pembakaran kalori dan jumlah aktivitas yang ia lakukan.
Selain dengan diet, Rony mempersehat dirinya dengan terus berpikir positif. Ia juga mengonsumsi obat-obat herbal yang membantu membuang lemak melalui urine. Selain itu, konsultasi kepada ahli nutrisi serta olahraga rutin pula ia jalankan.
"Yang pasti dari pengalaman saya, kalau pelanggaran sebisa mungkin diminimalisir. Gorengan dan yang berminyak itu membuat kolesterol, jarangin juga nasi putih, kalau perlu pakai nasi merah, lebih bagus lagi diganti dengan kentang," kata Rony lagi.
(rsa/utw)