Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Indonesia yang bakal digelar serentak pada awal Desember 2015, musim kampanye pun bersemi sedari sekarang.
Di antara sederet calon yang namanya tercatat di situs web resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), tak sedikit selebriti di Tanah Air yang turut menyemarakkan Pilkada kali ini.
Sebut saja, Pasha Ungu (Pilkada Kota Palu), Zumi Zola (Pilkada Provinsi Jambi), Emil Elestianto Dardak (Pilkada Kabupaten Trenggalek), Helmi Yahya (Pilkada Kabupaten Ogan Ilir), dan Miing Bagito (Pilkada Kabupaten Karawang).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelombang keikutsertaan selebriti di musim kampanye seperti biasanya menyeret nama-nama lain untuk bergabung. Namun penyanyi solo Glenn Fredly mengaku tak ingin terhanyut.
"Saya sudah cinta sama musik, jadi saya enggak mau jadi politisi," kilah si nyong Ambon kepada awak media di Jakarta, kemarin (9/9). "Saya tidak pernah punya pikiran
sampe ke masalah itu."
Keengganan pelantun Januari ini terhanyut dalam arus politik didasari atas keinginan sendiri. Ia mengaku tak gentar sekalipun tawaran bergabung dengan partai politik atau anggota dewan daerah menghampirinya.
"Ya, ada lah tawaran, tapi saya menolaknya," kata penyanyi dan penulis lagu yang belakangan ini juga berkiprah sebagai produser film. "Saya hanya ingin berteman saja."
Sekalipun tidak tertarik terjun ke ranah politik, Glenn tak mengelak dirinya suka melakukan diskusi terkait masalah politik. Ia berkeinginan kuat untuk melakukan sesuatu demi memajukan masyarakat Indonesia.
"Saya sangat suka berdiskusi politik dengan rekan-rekan saya, untuk memajukan rakyat, misalnya," ujar pria kelahiran 17 Oktober 1975.
Berbicara tentang politik, pelantun lagu-lagu bernuansa romantis ini juga menyatakan siap mendukung nilai-nilai demokrasi, seperti kebebasan berpendapat dan beropini.
 Tak ingin ikut arus politik, tapi Glenn Fredly ingin memajukan Indonesia. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/kye/15) |
(vga/vga)