Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan personel
idol group (atau setara
girl band) asal Jepang yang masih berusia 17 tahun didakwa bersalah , karena diketahui terbukti melanggar peraturan tidak berpacaran yang tertera dalam kontrak manajemennya, sehingga harus membayar denda sebesar US$5.400 oleh Pengadilan Distrik Tokyo.
"Peraturan tidak berpacaran diterapkan agar mereka tetap mendapat dukungan dari penggemar pria," kata Hakim Akitomo Kojima saat membacakan putusannya, seperti yang dilansir dari
The Hollywood Reporter pada Senin (21/9).
"Jika personel
idol group diketahui berpacaran, itu akan merusak citra mereka."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peraturan tidak berpacaran bagi merupakan hal yang lumrah bagi anggota
idol group di Jepang. Tapi tuntutan hukum atas kasus pelanggaran ini baru pertama kali diajukan hingga ke pengadilan.
Idol grup itu beranggotakan enam perampuan muda yang menandatangani kontrak pada Maret 2013. Mereka lalu mulai diorbitkan sejak Juli.
Hanya berselang empat bulan,
idol group ini lalu dibubarkan, karena diketahui salah satu personel mereka, yang saat itu masih berusia 15 tahun, masuk ke hotel bersama dua orang penggemar prianya.
Pihak manajemen mengakui kalau mereka mengalami kerugian hingga US$42,375 atas pembubaran tersebut.
Sepanjang pengadilan, tidak diketahui siapa nama grup idol dan manajemen yang menuntut kerugian. Namun, menurut rumor yang beredar di dunia maya, nama
idol group yang bermasalah itu adalah DokiDoki yang berada di bawah manajemen Spiral Music.
Keberhasilan
idol group di Jepang banyak membuat perempuan muda bersaing untuk menjadi salah satu personelnya.
Banyak di antara mereka yang berasal dari kalangan sederhana, sebelum akhirnya meledak menjadi bintang.
Sebagian besar orang menganggap personel
idol group adalah simbol seks, karena mereka sering berpakaian seksi, seperti seragam sekolah dengan potongan pendek. Meski demikian, karakter sebagian besar personel
idol group dibentuk sepolos dan selugu mungkin.
Tahun lalu, dua personel
idol group Aoyama Saint Hachamecha High School dituntut karena diketahui mengencani dua penggemar prianya. Mereka pun dipecat dari
idol group yang membesarkan namanya.
Tidak hanya menuntut personel
idol group-nya, pihak manajemen, Moving Factory, juga menuntut dua pria yang mengencani dua personel
idol group yang ternyata masih di bawah umur.
"Mereka telah merusak hubungan personel dan penggemarnya. Kami tidak memaafkan hal ini," kata pihak Moving Factory, melalui keterangan resmi kepada media.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, para personel
idol group yang melakukan pelanggaran pasti diminta untuk mengundurkan diri dan meminta maaf kepada publik.
Salah satu yang pernah melakukan hal tersebut adalah Minami Minegishi, personel dari
idol group paling populer di Jepang, AKB48.
Minegishi bahkan menggunduli rambutnya sebagai bentuk permintaan maaf setelah diketahui berkencan dengan personel
boy band senegaranya. Aksi menggunduli rambut memang merupakan perilaku meminta maaf yang wajar dalam budaya Jepang.
Personel
boy band juga tidak lantas bebas dari peraturan tidak berpacaran. Salah satunya ialah personel Kat-Tun, Jin Akanishi yang harus berurusan secara hukum dengan agensinya, Johnny & Associates.
Bintang film
47 Ronin ini dituntut setelah diketahui menikahi aktris dan penyanyi Meisa Kuroki pada 2012 dan tidak memberitahu agensi yang mengontraknya.
(ard/ard)