Quentin Tarantino, Sutradara Nyentrik Pecinta Media Analog

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 12:18 WIB
Sutradara film Kill Bill ini mengaku memiliki sekitar delapan ribu keping kaset dan DVD. Ia pun baru saja mengakuisisi sebuah bioskop tua.
Sutradara film Kill Bill ini mengaku memiliki sekitar delapan ribu keping kaset dan DVD. Ia pun baru saja mengakuisisi sebuah bioskop tua. (Getty Images/Francois Durand)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara film Kill Bill, Quentin Tarantino, mengaku tidak tertarik untuk menikmati hiburan melalui layanan digital seperti streaming. Sebaliknya, Tarantino mengaku punya sekitar delapan ribu kaset serta keping DVD film dan musik.

Kebiasaan Tarantino menikmati hiburan dalam bentuk analog ini diketahui melalui tulisan Tom Roston dalam bukunya yang berjudul I Lost it at The Video Store: A Filmmakers' Oral History of a Vanished Era.

Dalam buku tersebut juga diketahui Tarantino memiliki ribuan koleksi kaset dan DVD dengan cara berburu ke sejumlah toko musik yang sudah bangkrut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Tarantino diceritakan dalam salah satu bab yang berjudul Wake Up Streaming.

"Saya tidak tertarik menggunakan layanan streaming di internet. Saya lebih suka menyentuh benda yang keras dan berat di tangan saya. Saya juga tidak bisa menikmati menonton film dari laptop," kata Tarantino.

"Saya tidak pernah menggunakan Netflix sama sekali. Saya lebih suka membeli kaset dan DVD. Banyak yang berasal dari toko musik yang bangkrut," lanjut Tarantino.

Kegemaran Tarantino menikmati bentuk hiburan yang analog membuatnya khawatir dengan banyak generasi muda yang gemar menikmati hiburan melalui iPhone atau iPad.

"Itu adalah hal yang paling membuat saya depresi. Mengapa mereka menikmatinya?" ujar Tarantino.

Sikap nyentrik Tarantino memang bukan sekedar gimmick. Sutradara film ini diketahui memiliki banyak konsep penyutradaraan di luar batas, yang akhirnya menyumbang pola bagi perfilman dunia.

Baru-baru ini, Tarantino mengumumkan akan segera merilis film barunya yang berjudul The Hateful Eight pada tahun depan. Film tersebut akan dirilis dalam format film 70 milimeter yang diklaim dapat memberikan visual tajam.

Dalam rangka penayangan perdana filmnya, Tarantino sekaligus mengambil alih manajemen gedung bioskop New Beverly di Los Angeles.

"Seharusnya jika seorang sineas bisa membuat film dengan format 70 milimeter, mereka bisa memutarnya di bioskop dengan layar yang memadai," ujar Tarantino.

Tarantino membeli bioskop itu karena pernah bekerja sebagai petugas di sana. Ia lalu mengakuisisi bioskop demi menyelamatkan sejarah kehidupannya.

Sebagai pimpinan bioskop New Beverly yang baru, Tarantino mengganti konsep penayangan digital menjadi analog. Saat ini, bioskop New Beverly menggunakan proyektor film 35 milimeter.

Tidak hanya bertindak sebagai pimpinan, Tarantino juga akan bertindak sebagai kurator filmnya.

"Saat ini New Beverly hanya akan memutarkan film dalam bentuk analog. Tidak ada lagi film dalam bentuk digital. Jika ada film yang diputar di New Beverly berarti film itu dalam bentuk analog," kata Tarantino, seperti yang dikutip dari Indiewire belum lama ini.

Renovasi bioskop New Beverly masih terus dikerjakan. Ruangan yang dilengkapi dengan 228 bangku penonton, enam track stereo dan proyektor film 16 milimeter ini akan resmi dibuka pada Oktober.

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER