Telepon Peter Pan dan Muntahan Pai Labu Levi Miller

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 04 Okt 2015 16:27 WIB
Saat telepon berdering, Miller langsung memuntahkan pai labu yang sudah disuapnya. Ia sangat antusias sekaligus berdebar-debar cemas.
Saat telepon berdering, Miller langsung memuntahkan pai labu yang sudah disuapnya. Ia sangat antusias sekaligus berdebar-debar cemas. (Dok. MPAA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalau dahulu Jeremy Sumpter sedikit lebih remaja, berwajah agak bandel, dan punya cengiran khas saat memerankan Peter Pan, kali ini wajah penerusnya lebih imut dan menggemaskan. Levi Miller, pemain Peter dalam film Pan terbaru, berumur 12 tahun.

Wajahnya lebih dikenal sebagai anak-anak polos dan bahagia yang mengenakan kaus Polo Ralph Lauren. Berbeda dengan Sumpter yang besar di lingkungan Amerika, Miller besar di Negeri Kanguru. Ia lahir September 2002 di Greenslopes, Brisbane.

Pan adalah film besar yang menjadi debutnya. Sebenarnya sejak 2010 ia sudah punya film, pun muncul di layar kaca. Ia pernah membintangi Akiva (2010), A Heartbeat Away (2011), dan Great Adventures (2012). Akiva dan Great Adventures merupakan dua film pendek dan tidak komersil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bocah bermata biru itu memang tak banyak punya pengalaman berakting. Namun itu tak menghalanginya ikut seleksi pemain untuk Pan di Brisbane. Tentu saja, bocah mana yang tidak ingin terlibat dalam film blockbuster tiga dimensi berbiaya US$100 juta (Rp1,4 triliun) garapan sutradara Joe Wright itu?

Hidup Miller berubah dalam satu malam. Ia sedang makan malam di rumah bersama seluruh keluarga, ditambah satu teman kakak perempuannya. "Kakak saya membuat pai labu," kata Miller mengenang malam itu, seperti dikutip dari Evening Standard.

Saat telepon berdering, Miller langsung memuntahkan pai labu yang sudah disuapnya. Ia sangat antusias sekaligus berdebar-debar cemas. Tanpa memedulikan sopan santun meja makan, ia pun berlari mengangkat telepon. "Agensi saya sudah mewanti-wanti Joe Wright akan menelepon," ucapnya.

Ternyata benar. Wright ada di ujung telepon. "Saya ingin menawarimu peran sebagai Peter Pan," kata Wright kala itu. Miller tak bisa berkata-kata. Ia justru menangis. Sementara semua anggota keluarga yang makan malam, termasuk teman kakak perempuannya, berteriak histeris dan bahagia.

Miller pun melakoni perjalanan pertamanya menuju Amerika Serikat dan Inggris. "Selama ini saya hanya hidup di Brisbane selama 11 tahun," ujarnya. Ia mencintai London. "Terutama cuacanya. Betapa panjang hari musim panas. Dan kapan pun matahari datang, orang berjemur di mana-mana," ucap Miller.

Meski untuk Pan ia harus belajar dialek dan beradu akting dengan bintang-bintang besar seperti Hugh Jackman, Miller tidak gentar. Ia justru semangat.

Lagipula percaya atau tidak, ini sebenarnya bukan kali pertama Miller memerankan Peter Pan. Ia pernah menjadi sang bocah yang tak bisa tumbuh itu di sebuah kompetisi drama dan menang. "Itu hanya sebuah monolog tentang para peri," tutur Miller.

Ia tertarik berakting saat masih balita. Saat itu ia menghadiri pertunjukan tari kakak perempuannya. Kala semua bertepuk tangan di akhir pertunjukan, ia cemburu. "Hei, saya juga mau diberi tepuk tangan," pikirnya waktu itu. Tak lama, Miller pun bergabung dalam agensi akting di Brisbane yang sama dengan perusahaan latihan dansa sang kakak.

Kini, setelah menjadi wajah baru Peter Pan, Miller sudah punya film yang mengantre. Ia akan menjadi bintang utama di sebuah film Australia berbujet sederhana. Ia juga akan bergabung dengan para pemain Supergirl, sebuah serial drama di CBS. Itu sesuai prediksi Sarah Schechter, produser Pan.

"Dia punya wajah tak berdosa Tobey Maguire dan karisma Leonardo DiCaprio," kata Sarah memujinya.

Bagaimana dengan Miller sendiri? "Saya sangat antusias, dan saya sangat siap untuk itu semua," katanya. Tak seperti Peter Pan, Miller sepertinya tidak menolak dewasa dan menjadi bintang remaja yang bersinar serta pemuda impian para gadis.

[Gambas:Youtube] (rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER