Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang kurator asal Skotlandia, Charles Esche, menjadi kurator asing pertama yang digandeng perhelatan acara Jakarta Biennale 2015. Charles adalah seorang penulis seni rupa kontemporer yang namanya sudah terkenal di Eropa.
Selain menjadi penulis dan kurator di Eropa, Charles juga mengelola museum Van Abbemuseum di Eindhoven, Belanda sejak 2004.
Sebagai kurator, namanya telah tercatat di berbagai pameran seni dua tahunan internasional, seperti Gwangju Biennale 2002, Istanbul Biennale 2009, Sao Paulo Biennale 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Charles merapat ke Jakarta untuk mengkurasi seniman di Jakarta Biennale 2015.
Sebelumnya sejak 2001, Charles sudah sering mundar-mandir ke Indonesia untuk menyaksikan kekayaan seni rupa Indonesia.
Ketika ditemui CNN Indonesia di kawasan Pancoran, Jakarta, Charles mengaku sangat senang ketika dirinya diajak untuk menjadi kurator asing pertama di Jakarta Biennale 2015.
"Saya dihubungi oleh pihak Jakarta Biennale pada awal tahun ini untuk menjadi kurator, saya sungguh senang dan bersemangat," ujar Charles, Jakarta, Kamis (29/10).
Selain itu, Charles mengungkapkan ketertarikannya dalam berkolaborasi dengan kurator-kurator lokal di Jakarta Biennale 2015.
"Saya sangat menikmati kolaborasi saya dengan kurator-kurator Indonesia yang datang dari berbagai macam daerah. Mereka memberikan saya cerita baru dari daerahnya masing-masing," kata Charles.
Tahun ini, para kurator lokal datang dari daerah-daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Aceh dan Makassar.
Sejak Januari, Charles dan para kurator lokal pun sudah bertemu. Mereka rutin melakukan pertemuan untuk mengkurasi seniman-seniman yang karyanya akan ditampilkan dalam Jakarta Biennale tahun ini.
"Saya sangat suka bekerjasama dengan kurator muda, mereka memiliki semangat yang baik dalam melakukan kurasi seniman untuk Jakarta Biennale tahun ini," ujar Charles.
Jakarta Biennale 2015 sendiri akan dihelat di Gedung Sarinah di Pancoran Timur pada tanggal 14 November mendatang.
Perhelatan pesta seni kontemporer Tanah Air ini akan digelar yang ke-16 kalinya. Tahun ini, Jakarta Biennale akan mengangkat tiga tema utama, yakni Air, Kota dan Gender.
Ketiga tema itu akan dijadikan pacuan bagi para artis atau seniman untuk membuat sebuah karya yang nantinya akan dipamerkan melalui Jakarta Biennale 2015 sehingga masyarakat dapat melihat karya mereka dan mengetahui cerita dibalik karya-karya itu.
(ard)