Jakarta, CNN Indonesia -- Sesuai keinginan yang disampaikan beberapa hari lalu, bintang Bollywood Shah Rukh Khan (SRK) benar-benar merayakan ulang tahun ke-50 dalam keheningan bersama keluarga di Mumbai, India, pada Senin (2/11).
Tampak di foto yang diunggah sang istri,
Gauri Khan, SRK memotong kue, dikelilingi anak-anak mereka, Suhana dan Aryan. Si kecil AbRam tak tampak di foto, bisa jadi waktu sudah terlalu larut bagi bocah dua tahun.
"
Happy Birthday @iamsrk .. It's just us tonight!!" Gauri menyertakan kata-kata singkat. Di foto berikut, ia
berfoto selfie dengan SRK, dilengkapi kata-kata yang juga simpel, "
Wishes & love!!"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, SRK malah mempromosikan film terbarunya, Fan, via akun Facebook. "Today as I turn 50 I turn 25 again- for all the years of love you have given me, I give you my most heartfelt creation. Gaurav the FAN. You and I are a Belief!"Keheningan yang didamba SRK di hari ulang tahun hanya berlangsung singkat, tak lama selepas jarum jam menunjukkan waktu tepat tengah malam.
Karena begitu pagi menjelang, ratusan
penggemar berkerumun di luar pagar bungalonya di Mannat, Mumbai.
SRK pun memanjat pagar untuk menyapa mereka dan
berfoto wefie.
Pria kelahiran New Delhi, 2 November 1965, ini menyampaikan terima kasih kepada para penggemar yang memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadanya di hari istimewa.
Aktor yang VokalSebagai aktor, SRK dikenal cukup vokal menyuarakan pendapatnya. Baru-baru ini, secara lantang ia mengomentari fenomena yang kini tengah melanda India, yakni maraknya intoleransi.
Menurutnya, seperti dilansir The Indian Express, kesalahan terbesar patriot adalah menentang sekularisme di India. SRK bahkan siap mengembalikan penghargaan yang dia terima tahun ini untuk menunjukkan keseriusan sikapnya.
“Ya, sebagai sikap simbolik, (penghargaan) akan saya kembalikan. Menurut saya, saat ini telah terjadi intoleransi. Intoleransi ekstrem,” ujarnya.
SRK mendapat Screen Award sebagai Best Actor lewat penampilannya di
Happy New Year (2014) serta Stardust Award untuk Star of the Year dan Best Actor di film yang sama.
[Gambas:Youtube]Sikap kritis SRK bisa jadi dipengaruhi latar belakangnya sebagai orang rumahan yang mahir di bidang olahraga dan akademik. Dia menyandang gelar sarjana di bidang ekonomi dan magister jurnalistik.
Di luar ranah film, kehidupan SRK tak ubahnya drama. Ayahnya wafat akibat kanker pada 1981, menyusul 10 tahun kemudian, ibunya meninggal karena komplikasi diabetes.
Setelah kematian orang tuanya, kakak SRK, Shahnaz Lalarukh, yang lahir pada 1960, mengalami depresi. SRK mengambil tanggung jawab merawatnya. Shahnaz tinggal bersama SRK dan keluarga di rumah mewah mereka di Mumbai.
Hebatnya SRK, masalah keluarga tak mempengaruhi pekerjaannya sebagi aktor. Aktingnya tetap memikat, terutama saat memerankan Kapten Abhimanyu Rai dalam
Fauji (1988). Seketika serial televisi ini men
jadi mega-sukses.
Menyusul kemudian, debut filmnya,
Deewana (1992) jadi
hit. Begitu pun
Dil Aashna Hai, Chamatkaar, dan
Raju Ban Gaya Gentleman, ketiganya keluar pada 1992, pun meraih sukses besar-besaran.
Melihat perjalanannya selama bertahun-tahun, banyak pelajaran didapat. Salah satunya, ketika dia berakting dalam kolaborasi pertamanya dengan perusahaan produksi film Yash Raj Films dalam
Darr (1993).
Banyak pihak menyayangkan keputusan SRK bekerja sama dengan Yash Raj Films bakal memudarkan pamornya yang sedang mengilap. Tapi toh SRK malah menjalin kerja sama jangka panjang dengan studio film itu.
SRK berprinsip, selalu siap menerima risiko dan melebarkan sayap di ranah Bollywood. Hal ini dibuktikan lewat aktingnya di film
Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995).
Di film ini, SRK memerankan pembunuh yang bertransformasi menjadi kekasih berhati lembut. Alhasil, SRK dinobatkan menjadi jagoan romantis bertubuh seksi di Bollywood.
Berikutnya, lewat film
Dil Toh Paagal Hai dan
Kuch Kuch Hota Hai, SRK menaikkan standar film romansa khas India . Kehadirannya sekaligus menjadi "kutukan" bagi para pria di India.
Gadis-gadis histeris dan pingsan saban melihat SRK, dan dalam sekejap, Raj Kiran dan Rahul Roy yang sebelumnya menjadi pujaan para gadis, “dilibas” oleh SRK.
“Kadang saya merasa aneh dengan semua perhatian," kata SRK, suatu kali. "Saya tak bisa meremehkan fakta bahwa ada orang-orang macam ini di luar sana. Bukan hanya penggemar yang suka menjerit dan
selfie, tapi orang-orang yang secara tulus mencintai saya."
“Gadis-gadis muda datang, ibu-ibu datang, anak-anak datang. Mereka memeluk saya, dan kadang malah menangis,” kata SRK dalam wawancara dengan Vogue.
Tak sedikit orang menganggap SRK adalah bintang, bukan aktor yang mumpuni. Namun SRK membalikkan komentar negatif itu melalui
Chak De! India (2007) dan
Swades (2004).
Peran sebagai ilmuwan yang berkonflik emosional dengan NRI NASA dalam
Swades dan pensiunan pemain hoki dalam
Chak De! India, SRK membuktikan dirinya adalah aktor dengan paket komplet serta fenomena yang patut diperhitungkan.
Film
My Name Is Khan (2010) disebut-sebut sebagai batu pijakan yang memantapkan posisinya sebagai pionir Bollywood. Bukan hanya sebagai aktor, melainkan juga produser film yang sukses.
(vga/vga)