Jakarta, CNN Indonesia -- Era semakin digital. Dunia musik pun ketularan. Seiring melonjaknya tren mendengarkan musik melalui jasa streaming di internet, minat pada rilis album fisik menurun. Itu merugikan toko-toko musik besar yang menjual rilis kaset atau CD. Belum lagi masalah pembajakan.
Diduga atas alasan itu, beberapa toko musik di Indonesia mulai tutup. Setelah Agustus dua tahun lalu Aquarius Mahakam tutup, belakangan gencar diberitakan penutupan 40 gerai Disc Tarra di Jakarta. Padahal ia salah satu "dedengkot" toko musik besar.
Saat berita itu mencuat, Rabu (4/11) Miranty Paramitha, A&R International Disc Tarra pada Rolling Stone menyampaikan pengumuman soal penutupan belum disampaikan secara resmi. Namun ia membenarkan ada rencana penutupan 40 gerai dan hanya menyisakan delapan toko musik di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Turun drastis banget (pendapatannya). Sejak 2010 sebenarnya penjualan CD sudah mulai turun, tapi saat itu memang belum drastis," ujar Miranty saat itu. Setelah bertahan beberapa lama, Disc Tarra akhirnya tutup karena tidak untuk secara bisnis.
Meski gerai ditutup, lanjut Miranty, Disc Tarra masih akan beroperasi secara online. Dicoba dikonfirmasi oleh CNN Indonesia, Miranty menyerahkan perkara itu ke juru bicara Disc Tarra. Namun dua nama yang disebutnya belum menyampaikan penjelasan.
Menurut pantauan CNN Indonesia, Kamis (5/11) Disc Tarra menggelar diskon besar-besaran. Di Disc Tarra Kota Kasablanka, sebagian CD dan kaset didiskon 50 hingga 70 persen. Gerai itu termasuk salah satu dari dua yang disebut Miranty tidak akan tutup.
CD dan DVD film termasuk yang didiskon 50 persen. Di luar itu, ada pula beberapa CD musik independen. Musik-musik lokal bahkan didiskon sampai 70 persen.
Menurut penuturan pegawai Disc Tarra setempat, gerai itu sebenarnya masih "stabil." Ia tak menjawab saat ditanya CNN Indonesia apakah diskon yang ada berhubungan dengan rencana penutupan Disc Tarra.
"Jumlah pengunjung pun masih standar, kami belum tahu apakah Disc Tarra akan tutup," ucap salah satu pegawai yang tak mau disebut namanya, kepada CNN Indonesia.
Kabar mengejutkan soal penutupan Disc Tarra, sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak yang menyayangkan. Sebagian sedih karena toko musik itu banyak menyimpan kenangan. Beberapa selebriti pun ikut berkomentar.
Salah satunya Pandji Pragiwaksono. "Disc Tarra tutup. Duta Suara tutup. Orang-orang masih enggan jualan digital," tulis Pandji dalam akun Twitter-nya, Rabu (4/11).
(rsa/utw)