Jakarta, CNN Indonesia -- Pentolan band Motorhead, Lemmy, mengutuk aksi teror di gedung konser Bataclan, Paris, Perancis, pada Jumat (13/11). Pria berusia 69 tahun itu mengatakan kalau serangan teror yang diklaim dilakukan merupakan tindakan pengecut.
Sehari setelah serangan teror terjadi banyak musisi yang membatalkan konsernya di Paris. Beberapa di antaranya U2 dan Foo Fighters.
Berbanding terbalik dengan keputusan Bono dan Dave Grohl, Lemmy mengatakan dirinya bersama Motorhead masih mau tampil di Bataclan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan tersebut sengaja disiarkan untuk ditampilkan dalam tayangan televisi. Mereka sangat bodoh. Apa yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah merasa jagoan? Dasar pengecut," kata Lemmy, saat diwawancara oleh
ZDF Aspekte, pada Selasa (24/11).
"Saya tidak akan membatalkan konser saya, kecuali jika ada pelarangan dari pihak berwajib. Jika kita merasa takut, teroris akan merasa menang." lanjut Lemmy.
Saat serangan teror terjadi, band Eagles of Death Metal sedang menggelar konser. Manajer merchandise mereka, Nick Alexander, dinyatakan tewas bersama ratusan orang lain.
"Para penggemar kami bersembunyi di ruang ganti kami, yang kemudian dimasuki oleh para penyerang. Mereka membunuh semua yang ada di sana, kecuali seorang anak yang berlindung di balik jaket kulit saya," kata salah satu personel Eagles of Death Metal, Jesse Hughes, saat diwawancara oleh Vice, belum lama ini.
"Banyak orang berpura-pura mati dan semua orang merasa ketakutan. Salah satu alasan mengapa banyak orang orang terbunuh ialah karena banyak orang yang tidak ingin meninggalkan teman mereka begitu saja," lanjut Hughes.
Sama seperti U2 dan Foo Fighters, Eagles of Death Metal juga membatalkan jadwal konser mereka di Paris.
Dalam keterangan resmi yang dilansir
NME, para personel Eagles of Death Metal mengaku masih merasa berduka dan ketakutan.
(ard/vga)