Thom York Sebut YouTube Mirip Nazi

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2015 17:58 WIB
Era digital yang membuat banyak hal menjadi praktis agaknya malah membuat Thom Yorke kehilangan selera berkarya.
Era digital yang juga membuat banyak hal menjadi praktis sepertinya malah membuat Yorke tidak berselera untuk berkarya. (Matt Cardy/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- YouTube kerap menjadi tumpuan para penggemar musik untuk melihat karya terbaru idolanya. Namun pentolan band Radiohead, Thom Yorke, malah menyamakan situs web tersebut dengan Nazi.

Yorke menyatakan hal tersebut saat diwawancara oleh surat kabar La Repubblica, yang dilansir dari NME, pada Senin (30/11).


"Saya sama sekali tidak pernah menggunakan layanan YouTube. Saya mendengarkan musik melalui layanan musik berbayar baru bernama Boomkat," kata Yorke.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bukan terganggu dengan iklannya. Tapi menurut saya situs web itu tidak adil kepada musisi. Saya heran mengapa YouTube malah merasa mendapat ketidakadilan saat orang-orang menggunakan aplikasi untuk mengenyahkan iklan di situs web-nya," lanjut Yorke.

Musisi yang juga bermusik dengan grup band rock Atoms for Peace dan Headless Chickens ini mengaku tidak tahu apa solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

"Orang mengatakan, saat ini, ialah saat di mana semua hal menjadi gratis, mulai dari musik hingga film. Tapi pihak penyedia layanan mendapat banyak uang. Mereka memegang kontrol penuh, seperti Nazi," ujar Yorke.

Era digital yang juga membuat banyak hal menjadi praktis agaknya malah membuat Yorke kehilangan selera berkarya.


Ia merasa kepraktisan itu malah membuatnya tidak memiliki hubungan dengan pernak-pernik musik yang masih manual, seperti piringan hitam (vinil).

"Saat saya membawa vinil, saya merasakan kontak langsung dengan vinil saya. Saya membawanya di tas, di dalam taksi, lalu kembali ke rumah. Hal ini tidak terjadi dengan USB dan lain sebagainya," kata Yorke.

(ard/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER