Jakarta, CNN Indonesia -- Band rock asal Irlandia, U2 akhirnya membayar utang mereka kepada masyarakat Paris. Setelah dua konsernya dibatalkan usai tragedi penembakan bulan lalu, band pelantun
Iris itu kembali, Minggu (6/12).
Konser U2 di Paris seharusnya dilakukan pada 14 dan 15 November lalu. Namun karena tragedi penyerangan oleh ISIS yang menewaskan 130 orang terjadi pada 13 November, konser itu pun terpaksa batal.
Dalam konser penebusnya, U2 memberi penghormatan kepada para korban tragedi Paris. Bono, sang vokalis berkata dalam bahasa Perancis pada penontonnya, "Malam ini kita semua adalah warga Paris."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan dalam bahasa Inggris, "Jika Anda cinta kebebasan maka Paris adalah kampung halaman Anda. Kami punya beberapa kata untuk diucapkan dalam rangka kehilangan yang Anda rasakan malam ini."
Bono juga menuturkan, ia menganggap duka cita yang dirasakan masyarakat Paris bagaikan luka yang akan terus menganga.
Usai konser, U2 menampilkan nama-nama korban tragedi Paris dalam barisan berwarna biru, putih, dan merah seperti bendera Perancis. Nama-nama mereka terpampang dalam layar raksasa di atas panggung konser itu.
Sebelum konser itu U2 memang mengumumkan melalui situs web-nya, mereka akan kembali ke Paris dan membawa kejutan untuk publik.
"Senang berada di sini. Beberapa orang mengatakan Eagles of Death Metal akan tampil sepanggung dengan U2 malam ini. Bukan soal itu. Kami punya kejutan lain yang dipersiapkan untuk pertunjukan malam ini," demikian tertulis dalam situs web U2.
Kabar bahwa Eagles of Death Metal akan tampil memang ada. Itu merupakan band lain yang kebetulan tampil di Paris saat penyerangan terjadi. Bahkan, penyerangan dilakukan di gedung tempat mereka konser.
Eagles of Death Metal sempat berhadapan dengan penembak. Mereka juga berduka lantaran kehilangan salah satu manajernya.
Namun, band asal California itu tidak muncul dalam konser U2 kemarin di AccorHotels Arena. Padahal sebelumnya, Eagles of Death Metal berkata ingin kembali ke Paris dan membuktikan mereka tak takut.
Meski begitu, mengutip Reuters, masih ada kemungkinan mereka bergabung dalam konser U2 ke-dua yang masih dilakukan di Paris.
Menurut para penggemar, kehadiran mereka dalam konser adalah jalan simbolik yang penting bagi masyarakat Perancis. Itu membuktikan mereka mulai "move on" dari apa yang terjadi, dan mereka tak lagi takut.
Konser U2 kemarin, mengingat Paris masih dianggap berbahaya, dijaga ketat. Petugas militer berkeliling di jalanan membawa senjata api dan berseragam. Polisi pun dipersenjatai lengkap. Namun beruntung, tidak ada laporan kejadian buruk apa pun.
(rsa)