'The Good Dinosaur' Ditandem 'Star Wars' Demi Rating?

Dedy Sofan | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 09:12 WIB
Disney-Pixar bisa melakukan cara promosi old-school khas 1990-an, double sneak previews, di mana penonton bisa menonton dua film sekaligus.
The Good Dinosaur (CNNIndonesia Internet/Dok. Official Disney Pixar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dua pekan tayang di bioskop, film animasi The Good Dinosaur produksi Disney-Pixar tidak juga membuahkan hasil menggembirakan. Peroleh domestiknya tak menembus box office.

Sementara sepekan lagi, film produksi Disney lain, Star Wars: The Force Awakens, siap dirilis. Bukan bermaksud melibas, sebaliknya Star Wars berpotensi mendongkrak pamor si Dinosaurus.

Laman Forbes, baru-baru ini, “menawarkan” solusi agar The Good Dinosaurus tidak semakin jeblok saat Star Wars seri ke-tujuh itu dirilis pada 18 Desember, yakni dengan cara ditandem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disney, sebagaimana “disarankan” oleh Forbes, bisa melakukan cara promosi old-school khas 1990-an, semacam double sneak previews, di mana penonton bisa menonton dua film sekaligus.

Jadi penonton Star Wars di bioskop, khususnya di Amerika Serikat, beroleh kesempatan menonton The Good Dinosaur secara gratis. Hal ini pernah dilakukan Hollywood, dua dekade lalu.

Ketika itu, Warner Bros./Time Warner merilis Father of the Bride dan Beauty and the Beast. Begitu juga Mars Attacks! dan Space Jam, Almost Famous dan What Lies Beneath, serta The Babe dan Beethoven.

Dikatakan Forbes, cara ini terbilang efektif di mana penonton film tak sekadar menonton dan membicarakan film yang sedang hype—seperti Star Wars, namun juga film lain yang ditandemnya, The Good Dinosaur.

Memang sungguh disayangkan The Good Dinosaur tak mampu memenuhi ekspetasi Disney-Pixar. Dikutip dari The Verge, film petualangan dinosaurus dan manusia ini merugikan secara finansial.

Hal ini berbanding terbalik dengan film Pixar lain, Inside Out, yang relatif cepat memberikan hasil memuaskan, dengan estimasi pemasukan pada puncaknya hingga US$ 500 juta.

Sedangkan The Good Dinosaur, yang juga disulih suara bahasa Indonesia, dalam skala global hanya mampu memberikan US$131,3 juta saja semenjak perilisannya pada akhir November 2015.

Bahkan untuk film Pixar lain, Cars 2, yang secara produksi dan cerita tidaklah terlalu istimewa, malah mampu berbicara banyak dengan hasil yang diterima yakni hingga US$559 juta.

Jebloknya The Good Dinosaur disebut-sebut akibat proses produksi yang mengalami banyak perubahan. Salah satunya, pergantian sutradara yang berdampak pada perubahan cerita.

Selain itu, perubahan juga terjadi di jajaran aktor dan aktris yang terlibat. Gunungan masalah ini menjadi pelajaran berharga bagi studio animasi yang bermarkas di California, AS.

Agaknya Disney-Pixar memang tidak perlu ngoyo merilis dua film animasi sekaligus dalam setahun—Inside Out dan The Good Dinosaur—daripada hasilnya malah tak sesuai harapan.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER