Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian Amerika Serikat (AS) menyatakan kalau mereka tidak ikut menyita album musik Wu Tang Clan yang berjudul
Once Upon A Time In Shaolin saat melakukan penangkapan terhadap mantan bos perusahaan farmasi Turing Pharmaceuticals, Martin Shkreli, pada Kamis (17/12).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Shkreli ditangkap karena dugaan penggelapan saham.
Ia dituduh secara ilegal mengambil saham dari perusahaan bioteknologi lainnya, Retrophine Inc dan menggunakannya untuk membayar utang lain. Jika terbukti bersalah, Shkreli terancam hukuman 20 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Shkreli dikenal publik setelah perusahaannya menjual obat bernama Daraprim.
Obat Daraprim ini digunakan untuk mengobati infeksi parasit seperti toksoplasma yang biasa diderita oleh seseorang yang terkena gangguan sistem imun. Biasanya gangguan imun terjadi akibat terapi kanker atau infeksi HIV.
Melalui perusahaannya, Shkreli menaikkan harga obat hingga 4.000 persen, dari US$13,50 menjadi US$ 750. Kenaikkan ini mendapat kecaman dari pelaku industri di negara tersebut.
Dengan kekayaannya, Shkreli diduga membeli album
Once Upon A Time In Shaolin yang hanya ada satu keping di dunia. Album berharga itu dibeli Shkreli seharga US$2 juta.
Setelah Shkreli ditangkap di rumahnya di Manhattan, pihak kepolisian lalu menulis cuitan yang menyatakan kalau album Wu Tang Clan tidak mereka sita.
Meski demikian, album itu akan tetap disita jika terbukti kalau Shkreli membelinya dari uang haram penggelapan saham.
Penangkapan Shkreli membuat banyak orang bersuka cita. Pasalnya, banyak orang yang sebal dengan keputusannya menaikkan harga obat Daraprim.
Tapi kebahagiaan para pembenci Shkreli tidak berlangsung lama, karena Shkreli pun dibebaskan larut malam dengan jaminan obligasi senilai US$ 5 juta.
Tanpa merasa berdosa, Shkreli menulis cuitan dengan nada ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukungnya.
(ard)