Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak sedikit selebriti dunia yang menjadi korban peretasan. Salah satunya, aktris Jennifer Lawrence alias J-Law
Sekitar dua tahun lalu, aplikasi ponsel J-Law menjadi korban peretasan. Foto-foto bugilnya tersebar di dunia maya.
Rekan-rekan sesama selebriti membantu mengembalikan kepercayaan J-Law. Salah satunya, Emma Watson, yang menyebut aksi peretasan sebagai hal tercela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, J-Law mengaku masih trauma jika peristiwa yang disebut
The Fappening itu diungkit lagi.
"Tentu saja saya merasa trauma. Foto tubuh saya tersebar ke mana-mana. Saya begitu ketakutan membayangkan ada orang yang menyebarkan foto saya saat acara
barbecue atau menyimpannya dalam ponsel," kata Lawrence, seperti dikutip dari
Mirror, pada Minggu (3/1).
"Saya marah pada diri saya dan para peretas yang menjijikkan dan cabul," lanjutnya.
Nama J-Law identik dengan
The Hunger Games, yang menjadi "taman bermain"-nya untuk mendulang popularitas. Namun di sisi lain, ia juga berprestasi. Lumayan banyak penghargaan yang diraihnya.
J-Law antara lain pernah meraih Piala Oscar kategori Aktris Terbaik untuk perannya di
Silver Linings Playbook (2013), juga Golden Globe Award kategori Aktris Pemeran Pembantu Terbaik untuk aksinya di
American Hustle (2014).
Di luar ingar bingar Hollywood, J-Law sempat digosipkan bakal menggantikan posisi Gwyneth Paltrow di hati Chris Martin, pentolan grup band Coldplay. Rumor ini juga berandil mendongkrak pamor J-Law.
Diperkirakan, nama J-Law tidak akan surut sepanjang 2016. Apalagi filmnya yang rilis pada akhir 2015, seperti
Joy dan
The Hunger Games: Mockingjay Part 2, mendapat ulasan positif.
(ard/vga)