Jakarta, CNN Indonesia -- Gajah mati meninggalkan gading, selebriti mati meninggalkan warisan. Mungkin seperti itulah pepatah yang tepat ditujukkan bagi mendiang Scott Weiland.
Sang vokalis Stone Temple Pilot meninggalkan harta sebesar US$2 juta yang setara Rp27,8 miliar. Nilai yang cukup fantastis.
Dilansir dari
People, pada Selasa (5/1), mantan istri ke-dua Weiland, Mary Forsberg, mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan terkait pembagian warisan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalahnya, sebelum meninggal, Weiland telah menikah dengan istri ke-tiga, Jamie Wachtel, sehingga sebagian besar warisan akan jatuh ke tangannya.
Namun Forsberg bersikeras dirinya layak mendapat bagian warisan seperti yang tertera dalam surat wasiat Weiland versi yang ditulis pada April 2007.
Forsberg menyatakan surat wasiat tersebut asli, karena tertera tanda tangan Weiland.
Bersama Weiland, Forsberg melahirkan dua anak yang kini sudah beranjak remaja, Noah dan Lucy.
Pengalamannya membina rumah tangga dengan Weiland membuatnya menulis buku memoar yang berjudul
Fall to Pieces.Ia juga menulis surat terbuka yang bernada sedih kepada majalah
Rolling Stone sehari setelah Weiland meninggal.
"Anak-anaknya telah kehilangan ayah sejak beberapa tahun yang lalu. Namun mereka kehilangan harapan pada 3 Desember kemarin," tulis Forsberg dalam surat terbukanya.
Weiland, yang juga sempat menjadi personel Velvet Revolver, menikahi Wachtel pada 2013. Sebelum Wachtel dan Forsberg, Weiland telah menikah dengan Janina Castenada pada 1994, lalu bercerai pada 2000.
Weiland meninggal dunia di usia 48 tahun. Ia ditemukan tak bernyawa oleh manajernya jam sembilan malam saat tengah menjalani rangkaian tur konser musik bersama Scott Weiland and The Wildabouts di Minnesota.
Dilansir dari
TMZ, saat ruangan bus tur Weiland diperiksa, pihak kepolisian menemukan dua kantong kokain, dua merek obat tidur yang berbeda, obat penghilang rasa sakit, Xanax, Buprenorphine, Viagra dan Ziprasidone, obat untuk penderita bipolar dan skizofrenia.
Untuk obat yang terakhir, diduga milik Weiland, karena ia sempat didiagnosa bipolar pada 2001.
Tidak hanya obat-obatan, pihak berwajib juga menemukan sekantung dedaunan yang diduga dapat memicu rasa mabuk.
(ard/vga)