Kinaryosih Larut dalam Kesedihan 'Untuk Angeline'

Dedy Sofan | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jan 2016 18:47 WIB
Kebagian peran sebagai ibu bernama Hamidah film Untuk Angeline membuat aktris Kinaryosih emosional.
Kinaryosih (CNNndonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebagian peran sebagai ibu bernama Hamidah film Untuk Angeline membuat aktris Kinaryosih emosional. Betapa tidak, Hamidah harus menghadapi kenyataan pahit: putri kandungnya meninggal secara mengenaskan di usia belia, delapan tahun.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, jasad Engeline ditemukan di pekarangan belakang kediaman ibu tirinya, Margriet Ch Megawe, beberapa bulan setelah dikabarkan hilang. Diduga, selama ini bocah malang berparas ayu ini menjadi korban kekerasan.

PT Citra Visual berinisiatif mengangkat kisah layar lebar dengan judul Untuk Angeline. Produser Niken Septikasari mengungkapkan alasan penggarapan Untuk Angeline didasari misi kemanusiaan, juga mengasah kepekaan masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Angeline digarap sutradara Djito Banyu dan penulis naskah Lelelaila. Selain Kinaryosih, film yang bakal tayang pada April 2016 ini juga dibintangi Teuku Rifnu Wikana, Roweina Umboh, Dewi Hughes, Emma Waroka, Paramitha Rusady, dan Ratna Riantiarno.

Dalam kesempatan jumpa pers di kawasan Pondok Indah, Jakarta, kemarin (7/1), Kinaryosih mengaku merasakan ada kedekatan emosi dengan karakter yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, “Ini diangkat dari kisah nyata, membuatku seakan merasakan situasi yang dialami.”

Terlepas dari karakter yang diperankan, Kinar mengaku mengagumi Hamidah sebagai pribadi yang sederhana, nerimo, walaupun merasakan tekanan batin begitu besar atas tragedi memilukan yang menimpa dirinya, terlebih lagi putri yang dilahirkan dari rahimnya.

“Sebagai seorang ibu, saya kagum dengan kekuatan Hamidah sebagai ibu kandung dari Engeline,” ucap Kinar yang semula sempat meragukan tawaran bermain di film Untuk Angeline, apalagi perannya memang tak mudah. Setelah membaca skenarionya, barulah ia menerima.

”Saya selalu menangis setiap membaca skenario film itu," kata Kinar. "Hal itu sulit sekali untuk dihadapi, saya bisa gila jika itu terjadi kepada saya."

Kinar makin emosional saat bertemu empat mata dengan Hamida untuk pertama kali demi lebih mengenal karakternya. Ia mengenang, pertemuan itu diliputi rasa haru dan air mata.

“Menjalani perannya tidak sulit, namun saya takutnya terlalu lama tenggelam dan keterusan akan kesedihan yang dialami Hamidah,” kata Kinar.

Kinar mengingat momen penting yang tidak terlupakan. “Aku menanyakan dua pertanyaan penting, yaitu perasaan saat melahirkan Engeline dan saat kehilangannya."

Di sisi lain, Kinar merasa beruntung dan bersyukur menjalani peran sebagai ibu di dunia nyata. Kasih sayang untuk sang buah hati selalu bertambah dari hari ke hari.

"Jelas tambah sayang, karena aku dekat dengan anakku," kata mantan Wajah Femina. "Dan apa yang aku lakukan bersama suami untuk mendidik anak sepertinya berhasil."


(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER