Jakarta, CNN Indonesia -- Penggemar musik dunia kembali berduka. Belum lama Lemmy 'Motorhead' meninggalkan dunia pada akhir tahun, hari ini David 'Ziggy Stardust' Bowie juga tutup usia.
Dikutip dari
The Hollywood Reporter pada Minggu (10/1), musisi glam rock asal Inggris itu menutup mata setelah gagal berjuang melawan penyakit kanker yang menggerogotinya.
Bapak dua anak ini meninggal pada usia 69 tahun, dua hari setelah ulang tahunnya pada 8 Januari kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang bisa diceritakan dari Bowie, tapi tidak banyak cerita mengenai penyakit kanker yang merengut nyawanya.
Bowie malah masih merilis album musik bertajuk Blackstar sebagai kado ulang tahun di hari jadinya itu.
BrixtonPenyanyi bernama asli David Robert Jones ini lahir di Brixton, London, dari ayah bernama Haywood Stenton Jones dan ibu Margaret Mary.
Ayahnya bekerja sebagai karyawan di yayasan amal dan sang ibu adalah seorang pelayan restoran.
Bakat seni Bowie sudah terlihat sejak sekolah dasar.
 David Bowie selalu membuat fans dan kritikus musik bertanya-tanya soal jati diri, karya dan kehidupannya. (Getty Images/Colin Davey/Evening Standard) |
Guru keseniannya mengatakan, Bowie memiliki insting berkesenian yang sangat artistik.
Keluarganya pun mendukung kecintaan Bowie terhadap kesenian.
Sang ayah sering memperdengarkan Bowie lagu-lagu Frankie Lymon and the Teenagers, the Platters, Fats Domino, Elvis Presley dan Little Richard dari piringan hitamnya.
Saksofon kemudian menjadi alat musik pertama yang dikuasai Bowie setelah diperkenalkan oleh alat musik tiup itu oleh sang saudara tirinya, Terry.
Sedihnya, keakraban Bowie dan Terry harus 'dipisahkan' oleh kedua orang tuanya karena Terry didiagnosa mengidap schizophrenia.
Belum habis rasa kehilangan Bowie, Terry bunuh diri pada 1985. Tragedi ini membuat Bowie pesimis dengan hidup dan tertuang dalam lagunya yang berjudul "Jump They Say."
Menjadi SenimanBowie memutuskan menjadi seniman komersial setelah ia lulus dari sekolah menengah pada usia 16 tahun.
Band pertamanya bernama Davy Jones and the Lower Third.
Namun, karena takut nama bandnya mirip dengan Davy Jones of The Monkees, Bowie pun mulai mempergunakan nama Bowie yang terinspirasi dari jenis pisau yang dikembangkan oleh Jim Bowie pada abat ke-19. .
Tidak lama kemudian, Bowie memutuskan untuk berkarir solo, akan tetapi album solo pertamanya tidak sukses di pasar.
Situasi ini membuat penyanyi ini untuk beberapa saat meninggalkan panggung musik.
Seperti sebagian besar hidupnya kemudian, periode beberapa tahun ini menjadi periode eksperimental. Dia tinggal di satu Vihara Buddha di Skotlandia selama beberapa minggu pada 1967, dan pada 1968 dia mendirikan satu kelompok pantomim bernama Feather.
Saat ini juga dia bertemu dengan perempuan Amerika bernama Angela Barnett, dan menikah pada 20 Maret 1970. Mereka memiliki anak bernama Zowie pada 1971, sebelum bercerai pada 1980.
Tahun 1969 menjadi tahun keberuntungan Bowie karena ia menandatangani kontrak dengan label Mercury Records. Di tahun yang sama, Bowie merilis lagu Space Oddity, yang terinspirasi dari film karya Stanley Kubrick,
2001: A Space Odyssey. David Bowie menciptakan Ziggy Stardust sebagai gambaran dari bintang rock yang kelam. (Getty Images/Express) |
"Saya tertegun menyaksikan film tersebut, apalagi saat adegan perjalanan ke luar angkasa," kata Bowie, seperti yang dikutip dari
Biography.Lagu tersebut membuat nama Bowie dikenal banyak orang. BBC bahkan menggunakan lagu Space Oddity sebagai lagu tema peluncuran Apollo 11 ke Bulan.
Ziggy StardustAlbum Bowie berikutnya, "The Man Who Sold the World" (1970), mengukuhkannya sebagai bintang cemerlang.
Album ini menawarkan musik dengan nuansa rock yang lebih kuat dibandingkan musik-musim sebelumnya. Dalam album ini, Bowie menulis lagu “All the Madmen” yang bercerita tentang Terry. Selain itu lagu “Hunky Dory” dibuat sebagai penghormatan pada Andy Warhol, Velvet Underground dan Bob Dylan.
Ketika profil selebriti Bowie meningkat, keinginannya untuk tetap membuat fans dan kritikus musik bertanya-tanya soal dirinya pun meningkat.
Dia mengklaim sebagai gay, dan kemudian memperkenalkan Ziggy Stardust sebagai gambaran bintang rock yang hancur dalam bayangannya. Dia juga membentuk band pengiring bernama The Spiders from Mars.
Album “The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars” yang dirilis 1972, membuatnya superstar.
Dengan mengenakan kostum liar dan berbicara mengenai masa depan yang liar, Bowie mewujdkan Stardust, yang menjadi pertanda era baru musik rok. Satu era yang tampaknya secara resmi menjadi akhir era 1960-an dan era Woodstock.
Tetapi dia pun dengan cepat kembali berubah.
Dia memanfaatkan status selebritinya dengan memproduksi album-album Lou Reed dan Iggy Pop.
Pada 1973, dia membubarkan Spiders, membuang Stardust dan mengumumkan bahwa dia tidak mau lagi melakukan pertunjukan
live.
Saat ini lah dia merilis "Pin Ups", satu album yang berisi lagu-lagu orang lain yang dibuat dan direkam oleh sejumlah bank-band popular seperti Pretty Things dan Pink Floyd.
 Salah satu hal lain yang selalu berubah dari David Bowie adalah model rambutnya yang selalu mengikuti trend. (Reuters/Dab Chung) |
Pertengahan 1970-an, Bowie kembali mengubah dirinya. Tidak ada lagi kostum aneh. Dan dalam dua tahun dia merilis “David Live” (1974) dan “Young American” (1975).
Bowie juga tertarik dengan film dan mendapatkan peran utama film “The Man Who Fell to Earth (1976), dan “The Elephant Man” (1980).
Salah satu ciptaan paling popular Bowie adalah Bowie Bonds, obligasi keuangan yang didukung langsung oleh dia lewat royalti karya-karyanya sebelum 1990-an.
Bowie menerbitkan obligasi itu pada 1997 dan mengumpulkan dana sebesar US$55 juta. Hak atas royalti karya-karyanya itu dikembalikan ke Bowie ketika obligasi tersebut jatuh tempo pada 2007.
(yns)