Jakarta, CNN Indonesia -- Selucu-lucunya Ricky Gervais, ia bisa sedih juga. Tak ada lagi kelucuan seperti ketika memandu acara Golden Globe, pada Minggu malam (10/1) di Los Angeles, AS. Ia berduka, kehilangan sang idola sekaligus pahlawan: David Bowie.
Bowie meninggal pada hari yang sama dengan perhelatan bergengsi insan layar lebar dan layar kaca itu. Bowie menderita kanker selama 18 bulan sebelum mengembuskan napas terakhir dua hari setelah berulang tahun ke-69 (8/1).
"Saya telah kehilangan seorang pahlawan. RIP David Bowie,” tulis pria Inggris 54 tahun ini via akun Twitter resminya, usai memandu acara Golden Globes. Bagi Gervais, sang musisi sudah dianggap sebagai teman dan rekan sebangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak lama setelah mencuitkan ungkapan duka cita, Gervais memperlihatkan artikel tentang sang tokoh panutan berjudul
How David Bowie, Influenced My Life and Work by Ricky Gervais yang ditulis pada 2010, dan dimuat di
Shortlist.
“Saya mengaguminya, [seseorang] yang ternyata merupakan kekuatan kreatif paling penting dalam industri musik Inggris sejak [era] Lennon dan McCartney,” ucap Gervais seraya menceritakan riset sebelum ia mulai menulis.
Riset awal itu membuka peluang bagi Gervais untuk menjadi teman Bowie. Dengan senang hati, ia menjalani segenap prosesnya, “menciptakan lagu, melakukan wawancara, tampil di panggung, menjadi lebih kurus, dan menulis artikel tentangnya."
Salah satu pertemuan menarik lainnya antara Gervais dengan Bowie terjadi pada 2006. Ketika itu, Bowie hadir sebagai bintang tamu untuk serial komedi
Extras dan di salah satu adegan bertemu seorang pria (diperankan oleh Gervais) di bar.
Di acara itu juga tercipta lagu
Chubby Little Loser yang ditujukan Bowie untuk Gervais. Toh Gervais tak tersinggung sekalipun liriknya bernada sarkas, "
He sold his soul for a shot at fame. Catchphrase and wigs and the jokes are lame."
(vga/vga)