Pudarnya Sihir Abadi Profesor Snape

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2016 21:15 WIB
Alan Rickman, pemeran Profesor Severus Snape, tokoh antagonis di film Harry Potter, tutup usia karena kanker. Dia meninggal di usia 69 tahun.
Aktor Harry Potter Alan Rickman pada Festival Film Internasional Toronto. (Reuters/Mark Blinch)
Jakarta, CNN Indonesia -- Alan Rickman, pemeran Profesor Severus Snape, tokoh antagonis di film Harry Potter, tutup usia karena kanker. Dia meninggal di usia 69 tahun.

Lahir pada tanggal 21 Februari 1946 di West London, Inggris, Rickman sudah menunjukkan bakat akting dan seni. Anak kedua dari empat bersaudara ini mendapat beasiswa berkat kemampuan beraksi di atas panggung teater sekolah.

Melansir laman Biography.com, Rickman menyebut dia tidak datang dari keluarga berada. Meskipun begitu, masa kecilnya sangat bahagia. Sayang, kebahagiaan itu sempat meredup, ketika sang ayah, Bernard Rickman, seorang pekerja pabrik, meninggal karena kanker paru-paru, saat usianya baru 8 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, usai sekolah Rickman tidak serta-merta menekuni akting. Dia malah membuka perusahaan desain grafis bersama teman-temannya, bernama Graphiti.

Punya pekerjaan tetap, dia tidak melupakan gairahnya pada akting. Rickman tetap menekuni akting lewat grup drama amatir, Group Court Drama Club, dimana dia bertemu dengan belahan jiwanya, Rima Horton.

Dari Horton lah, Rickman punya keberanian untuk mendaftar masuk ke Royal Academy of Dramatic Art. Dia melakukannya saat berusia 25 tahun.

“Ada perasaan yang tidak bisa dibantah, bahwa saya akan menjadi aktor. Tapi, saya harus menekuni jalan yang berliku sebelumnya,” kata Rickman. “Ada suara di kepala saya yang menyebut bahwa, inilah saatnya. Tidak ada lagi alasan.”

Dia memilih hengkang dari perusahaan yang dia bangun dan menekuni akting. Pada waktu itu, dia membiayai hidupnya dengan mengerjakan desain grafis paruh waktu dan bekerja lepas sebagai penata panggung.

Pada tahun 1978, Rickman bergabung dengan Royal Shakespeare Company, dan tampil di beberapa pertunjukkan klasik namun generik, seperti The Tempest and Love's Labour's Lost.

“Rasanya seperti bekerja di pabrik,” kata Rickman, tentang pengalamannya itu.

Rickman memang menganalogikan Royal Shakespeare Company seperti pabrik. Terus menerus memproduksi pertunjukkan, tapi tidak pernah merawat para aktor dan aktrisnya.

“Orang-orang berjatuhan seperti lalat. Mereka kelelahan, melakukan berbagai pertunjukkan di satu waktu. Mereka tidak dibiarkan berkembang,” ujar dia.

Muak, Rickman memutuskan hengkang dan bergabung dengan stasiun televisi BBC. Sepanjang tahun 80an, Rickman membintangi banyak serial televisi yang diproduksi BBC. Begitu juga dengan drama radio dan pertunjukkan di teater lokal.

Gerbang kesuksesan

Titik balik kehidupan Rickman terjadi pada tahun 1985, saat dia memerankan tokoh utama Le Vicomte de Valmont di Les Liaisons Dangereuses, bagian dari pertunjukkan teater besutan Christopher Hampton, yang diadaptasi dari novel Prancis abad ke-18.

Hampton bahkan menciptakan sang tokoh utama berdasarkan Rickman. “Alan punya kekuatan magis yang bisa menarik, bukan hanya penonton, tapi juga rekan sesama aktor,” kata dia waktu itu.

Dan benar saja. Rickman sukses memerankan sang viscount berkarakter kelam itu di Teater West End, London dan kemudian di panggung Broadway. Dua hal yang mengantarkan dia mendapat nominasi Tony Award.

Pada 1988, Les Liaisons Dangereuses dibuat versi layar lebarnya, dengan aktor John Malkovich sebagai tokoh utama. Tapi, Rickman sudah menancapkan cakarnya.

Aktingnya yang sukses sebagai tokoh antagonis, membuat Rickman terus-menerus mendapatkan peran serupa. Namun kali ini di ranah Hollywood.

Rickman berbagi layar bersama Bruce Willis di film Die Hard (1988) sebagai tokoh teroris keji bernama Hans Gruber.

“Saya mendapat peran di film Die Hard. Waktu itu, saya dibayar sangat murah. Jauh dari harga Willis sebesar US$7juta,” kenang dia.

Toh, peran kecil itu membuat nama Rickman semakin melejit di Hollywood. Di awal 90an, dia membintangi lebih dari 10 film Blockbuster, diantaranya Close My Eyes, Truly, Madly, Deeply, dan Robin Hood: Prince of Thieves. Di film Robin Hood, Rickman kembali memerankan tokoh antagonis yang masih abadi hingga kini, Sheriff of Nottingham.

Dari Vicomte de Valmont, Hans Gruber hingga Sheriff Nottingham, Rickman semakin terkenal sebagai spesialis tokoh antagonis.

Hal yang sebenarnya, dibenci Rickman.

“Saya sebenarnya tidak ingin menjadi jenis aktor yang bisa digeneralisasi oleh satu kata. Tapi, tidak peduli apa yang saya mainkan, orang selalu melihat saya sebagai satu hal: antagonis,” ujar dia.

Sihir Profesor Snape 

Usai menikmati kesuksesannya di Hollywood, Rickman memilih mundur sejenak. Di hanya muncul di beberapa film produksi Inggris, Sense and Sensibility (1995) dan Rasputin: Dark Servant of Destiny (1996). Dari kedua film tersebut, Rickman memboyong piala Golden Globe dan Primetime Emmy.

Selanjutnya, dia mencoba peruntungan di balik kamera. Dia menulis dan menyutradarai film pertamanya, The Winter Guest (1997), yang menampilkan aktris Emma Thompson, serta ibunya, Phyllida Law.

Rickman juga sukses memberikan penampilan prima di film komedi Dogma and Galaxy Quest (1999).

Tapi popularitas Rickman mencapai puncaknya saat dia membintangi film sohor Harry Potter. Penampilan Rickman sebagai guru ramuan ‘killer’ Profesor Severus Snape, melontarkannya ke ranah selebriti berharga jutaan dolar.

Apalagi J.K Rowling secara khusus meminta Rickman untuk memerankan Snape. Satu hal yang membuat Rickman terkejut dan kemudian menerima peran tersebut, karena Rowling secara khusus menjelaskan pada kisah dibalik layar tentang Snape.

“Dia memberitahu semua rahasia Snape, yang tidak dia ceritakan pada orang lain, bahkan adiknya. Hanya pada saya,” ujar Rickman.

Selain delapan sekuel Harry Potter, Rickman juga memerankan film besutan Tim Burton, Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan Alice in Wonderland (2010).

Namun, dunia kini kehilangan sosok aktor bersuara khas itu. Rickman meninggal pada Kamis (14/1) akibat penyakit kanker. Belum pernah memenangkan Oscar, Rickman tetap dianggap sebagai salah satu aktor watak legendaris.

Dia juga tidak mempermasalahkan hal itu. Dia pernah berkata, “Pencapaian seorang aktor tidaklah dinilai dari piala, melainkan karya,” kata Rickman, dalam sebuah wawancara.

“Aktor adalah agen perubahan. Sebuah film, pertunjukan teater, musik atau buku bisa membuat perubahan. Itu bisa merubah dunia.” (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER