Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggara festival musik Glastonbury, Emily Eavis, berjanji akan menampilkan lebih banyak musisi wanita di perhelatan tahun ini. Sebelumnya, Glastonbury dianggap terlalu menitikberatkan penampil pada kaum adam saja, namun tidak memperhatikan kaum hawa.
Pada 2014 lalu, muncul sebuah studi yang menyatakan bahwa 43 persen penampil di Glastonbury adalah grup musik beranggotakan pria, berbanding jauh dengan musisi wanita yang hanya mendapatkan tempat sebesar 3,5 persen.
Melansir NME, hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan pengunjung festival musik yang sudah dihelat sejak 1970-an. Banyak yang menganggap panitia Glastonbury tidak adil memperlakukan musisi wanita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, Eavis menegaskan bahwa tahun ini Glastonbury akan lebih banyak menampilkan musisi wanita. Ketika berbincang dengan Noisey, Eavis menceritakan, wanita akan mendominasi daftar musisi yang akan unjuk gigi.
"Kami sangat kuat dalam musisi wanita tahun ini, saya harus mengatakan hal itu. Akan ada musisi wanita tahun ini, seperti Little Simz dan Lady Leshurr, hal ini sangat menyenangkan!" tuturnya.
Selain memperbanyak musisi wanita, Eavis pun berucap, musisi-musisi yang akan tampil harus membawa aliran musik yang beragam, tidak satu aliran musik saja.
"Kami mencoba untuk membuat musik di Glastonbury lebih luas dan bervariasi. Namun sejauh ini, Glastonbury seringkali menampilkan berbagai macam aliran musik, hal itu sangat penting," ia menambahkan.
"Penonton Glastonbury juga beragam, Anda akan melihat berbagai macam tipe orang di sini. Banyak orang yang ingin menjelajah musik baru di festival ini, jadi sangat penting untuk membuka pikiran para penonton."
Walau demikian, sepertinya Eavis harus memikirkan terkait lokasi Glastonbury yang terancam dipindahkan. Festival musik Glastonbury yang selama ini diselenggarakan di peternakan sapi Worthy Farm, Inggris, kemungkinan akan berpindah lokasi. Pasalnya, terdapat jalur pipa gas yang dirasa membahayakan bagi ribuan pengunjung.
"Ada jalur pipa gas dari Utara Inggris ke Torquay. Pihak yang berwenang mengatakan jalur ini cukup berbahaya jika terlalu sering dilintasi orang banyak," kata Eavis, seperti yang dilansir dari NME belum lama ini.
"Kami diminta untuk melarang orang-orang melintas di jalur pipa tersebut setiap tahunnya. Meski ini terdengar mustahil, namun saya sudah memiliki rencana cadangannya," lanjut Eavis.