Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi pemeran dalam sebuah judul sinetron televisi dapat membawa keberuntungan sekaligus kesialan. Hal inilah yang dirasakan oleh Dinda Kanya Dewi.
Aktris yang mengawali kariernya sebagai finalis Gadis Sampul 2002 ini dikenal oleh masyarakat Indonesia berkat perannya sebagai Miska dalam sinetron
Cinta Fitri.
Selama empat tahun wanita 28 tahun ini memerankan karakter Miska. Terhitung sudah ratusan episode ia bintangi sepanjang tujuh musim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika banyak aktris yang berlomba-lomba memerankan tokoh utama protagonis, Dinda malah bangga bisa memerankan tokoh antagonis tersebut.
Wanita yang sempat berkuliah di Jurusan Psikologi Universitas Paramadina ini menceritakan pengalamannya memerankan Miska kepada
CNNIndonesia.com, baru-baru ini.
"Saya bangga bisa memerankan Miska. Bukan berarti karakter lain tidak bagus, tapi saya senang memerankan tokoh antagonis yang membuat saya bisa mengerahkan segala emosi jiwa," kata Dinda.
Sejak awal hingga akhir episode memerankan karakter Miska, banyak komentar yang berdatangan. Mulai dari yang memuji hingga memaki, Dinda terima dengan lapang dada.
"Awalnya saya bangga dengan komentar-komentar yang berdatangan melalui media sosial. Saya anggap itu sebuah pencapaian, berarti akting saya berhasil memancing emosi penonton," ujar Dinda sambil tertawa.
Namun, lama kelamaan, Dinda merasa jengah juga dengan komentar-komentar tersebut. Ditambah lagi kelelahannya mengatur emosi agar karakter Miska tetap kejam dan jahat.
"Setiap hari saya menjadi Miska. Sampai saya tidak bisa lagi membedakan Dinda dan Miska. Karakter Miska menggantikan Dinda di dunia nyata," kata Dinda.
"Kondisi fisik pun menjadi lemah, mungkin karena terbawa emosi Miska yang selalu marah ya," lanjutnya.
Dinda berusaha mengalihkan pengaruh Miska dengan menulis di media sosial, salah satunya blog. Tapi bukannya tenang, Dinda malah semakin pusing tujuh keliling dengan komentar orang-orang semakin pedas.
"Hinaan berupa nama binatang hingga nama-nama yang tidak senonoh saya terima setiap hari. Tapi Miska semakin menjadi saya. Saya sampai harus pakai
earphone setiap ke luar rumah agar suara-suara Miska tidak menghantui pikiran saya. Makanya banyak yang bilang saya sombong kalau ketemu di jalan," kata Dinda sambil meringis.
Ada satu kejadian yang membuat Dinda memutuskan berhenti untuk menjadi Miska. Salah satunya, saat ia tidak sadar membentak sang manajer hingga menangis.
"Saat itu saya sadar harus berhenti menjadi Miska. Saya pun bertanya kepada dosen di kampus bagaimana cara menghilangkan karakter Miska dalam diri saya," ujar Dinda.
Kini, Dinda mengaku sudah berhasil melepaskan karakter Miska. Tapi Dinda tidak pernah melupakan karakter tersebut dan berusaha untuk membangkitkannya kembali jika mendapat tawaran peran lain.
"Mungkin saat itu saya masih terlalu muda untuk memerankan Miska, belum tahu bagaimana cara mengontrolnya. Sekarang saya sudah mulai paham bagaimana agar tidak terbawa karakter yang saya perankan," kata Dinda.
Selepas sinetron
Cinta Fitri, Dinda mengaku banyak menerima tawaran bermain film. Wanita yang menggemari
anime ini mengaku tidak membatasi dirinya untuk memerankan jenis film tertentu.
"Belakangan ini saya banyak ditawari film horor. Saya sangat senang karena banyak tantangannya," ujar Dinda.
"Sedih juga sih banyak yang pesimis dengan film horor Indonesia. Padahal kalau masyarakat mendukung, kami sebagai pemeran juga akan semakin tertantang menunjukkan yang terbaik," lanjutnya.
Tidak membatasi, tapi Dinda jujur ia melakukan seleksi sebelum memerankan satu judul film.
Biasanya yang ia tanyakan lebih dulu ialah siapa sutradaranya, seperti apa jalan ceritanya dan dengan siapa ia akan beradu akting.
"Kalau sudah tahu semua dan saya sreg, baru deh saya mau memerankan film itu," tutupnya sambil tersenyum manis.
(ard/vga)