Jakarta, CNN Indonesia --
Amy, film dokumenter yang mengisahkan hidup musisi asal Inggris Amy Winehouse, dianggap membantu memperbaiki citra sang penyanyi yang meninggal di usia 27 tahun.
Selama ini, masih banyak orang, bahkan penggemarnya sendiri, yang salah kaprah perihal sifat dan kehidupan sang biduan semasa masih hidup.
Hal ini langsung diakui oleh sang sutradara film dokumenter, Asif Kapadia. Menurutnya, kesuksesan film yang dirilis pada 3 Juli 2015 itu telah menampik citra buruk Amy sebagai musisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak kisah Amy di sisa hidupnya yang dianggap buruk dan negatif. Orang-orang tahu lagunya, namun tidak mengetahui apa makna di balik semua lagu itu, bagaimana rasa sakit yang dirasakan Amy," ujar Kapadia, dikutip
NME.
Tato di sekujur tubuh Amy, kebiasaan Amy mengonsumsi obat-obatan terlarang serta alkohol, yang akhirnya merenggut nyawa Amy pada 2011 lalu, tentu saja membuat citra pelantun
Back to Black itu kelam di mata publik.
Walau demikian, Kapadia tidak ingin masyarakat "sok tahu" terkait penyanyi soul muda tersebut. Maka dari itu, dengan adanya film dokumenter Amy, Kapadia berharap masyarakat mau membuka mata dan mengubah citra jelek Amy menjadi baik.
"Saya pikir sekarang ini orang-orang memiliki pengetahuan yang cukup terkait Amy, dan juga rasa hormat kepada dirinya. Orang-orang menyukai suara Amy, namun banyak dari mereka yang tidak menghormati Amy sebagai insan manusia," jelas Kapadia sambil mengeluh.
"Namun, saat ini, banyak orang yang mencintai Amy sebagai seorang manusia, hal itu sangat luar biasa."
Amy berhasil menjadi film dokumenter terbesar ke-dua di Inggris, dengan meraup penghasilan sebesar 3,44 juta poundsterling. Namun Mitch, ayah kandung Amy, memprotes Kapadia karena tidak menunjukkan sisi "ceria" Amy dalam film dokumenter itu.
Maka dari itu, untuk menunjukkan sisi cerah dari kehidupan Amy, Mitch pun sedang menggarap film versinya sendiri tentang si anak kandungnya.
Selain itu, pada 28 Februari mendatang, film dokumenter
Amy akan bertarung dengan film dokumenter lainnya di ajang penghargaan Academy Awards ke-88.
(fad/vga)