Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak penonton yang gemas dengan
Making A Murderer. Film dokumenter yang ditayangkan Netflix ini menampilkan proses hukum yang timpang.
Berkisah mengenai Steven Avery dan Brendan Dassey yang dituduh membunuh Teresa Halbach hingga dihukum penjara seumur hidup pada 2007.
Padahal banyak yang berpendapat Avery dan Dassey tidak bersalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penonton semakin gemas setelah melihat sosok Ken Kratz, pengacara yang berpendapat Avery dan Dassey bersalah.
Sosok Kratz seakan menjadi “penjahat” dalam film dokumenter tersebut.
Merasa “gerah” dengan tuduhan tersebut, Kratz berencana untuk menerbitkan buku yang membuktikan Avery dan Dassey memang bersalah, seperti yang dilansir dari
NME pada akhir pekan lalu.
“Saya rasa harus ada orang yang mendukung langkah pihak kepolisian dan pengadilan untuk membela korban. Saya akan mengungkap kebenaran yang membuktikan Avery dan Dassey memang bersalah,” kata Kratz.
Buku tulisan Kratz dijadwalkan rilis pada akhir tahun ini.
Dukungan terhadap pembebasan Avery dan Dassey semakin meluas. Petisi di situs
Change.org bahkan sudah ditanda tangani oleh 248 ribuan orang.
Petisi tersebut dibuat oleh Michael Seyedian, pemerhati kasus Avery dan Dassey sejak 2007.
[Gambas:Youtube] (ard/vga)