Jakarta, CNN Indonesia -- Penggemar
Star Wars agaknya akan merasa "kenyang" hingga beberapa tahun ke depan. Belum juga
Star Wars VIII dan beberapa film lepasan lain dirilis, Disney sudah berancang-ancang menggarap lebih banyak film fiksi ilmiah perang luar angkasa, pada 2019.
Ketika diwawancarai oleh sebuah media terkemuka dari Inggris, petinggi Disney Bob Igler menyatakan rencananya untuk memperluas film legendaris itu.
"Ada lima film
Star Wars yang sedang berada dalam tahap pembangunan dan produksi," ia mengatakan, sebagaimana dikutip
NME.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bakal lebih banyak film [
Star Wars] setelah semua itu dirilis. Saya tidak tahu berapa jumlahnya, dan saya tidak tahu seberapa sering nantinya film-film itu akan dirilis," ia menambahkan.
Padahal, belum lama ini, jadwal tayang
Star Wars Episode VIII resmi dimundurkan oleh Walt Disney Co. selama tujuh bulan, namun Iger sudah merencanakan beberapa film
Star Wars baru lainnya.
Star Wars VIII yang ditulis dan disutradarai Rian Johnson itu seharusnya dirilis pada 26 Mei 2017. Namun menurut laporan Reuters, film itu baru akan ditayangkan pada 15 Desember.
Selain itu, tersiar rumor film lepasan
Star Wars yang menceritakan tentang masa kecil Han Solo (Harrison Ford), akan diramaikan oleh Miles Teller, aktor muda Amerika Serikat yang menjadi pemeran utama dalam
Whiplash.
Teller sendiri dikabarkan akan memerankan Solo muda sebagai penyelundup dan pencuri hingga akhirnya ia bergabung dengan afiliasi Rebel Alliance, New Republic dan Galactic Alliance.
Judul film
Star Wars yang akan dimainkan oleh Miles Teller masih rahasia. Namun sebelum film tersebut dirilis, bakal ada film
Star Wars lain berjudul
Rogue One, yang dapat ditonton di bioskop, pada akhir 2016.
The Force Awakens adalah film ke-tujuh waralaba
Star Wars. Film kreasi George Lucas yang dirilis pada pertengahan Desember 2015 lalu itu dianggap sebagai salah satu film paling fenomenal pada abad ke-21.
Star Wars: The Force Awakens berhasil mengeruk keuntungan US$815 juta di AS dan US$1,7 triliun di belahan dunia lain. Padahal film garapan sutradara J.J. Abrams itu hanya mengeluarkan biaya produksi US$200 juta.
(fad)