Jakarta, CNN Indonesia -- Keinginan penggemar menyimak lagu-lagu cinta Teza Sumendra via iTunes pada Hari Valentine (14/2) harus diredam. Pasalnya, label rekaman Disc Tarra yang menaungi sang biduan tutup pada akhir 2015. Lagu-lagu Teza pun ditarik dari peredaran.
“Iya, sementara lagi enggak ada [lagu-lagu Teza di iTunes],” kata Renggo, sang manajer, saat dihubungi CNN Indonesia.com, baru-baru ini. “Labelnya Teza, Disc Tarra, kan tutup. Jadi sementara [lagu-lagunya]
diturunin dulu sama iTunes.”
Sementara itu, penggemar pun tak henti mempertanyakan soal “hilangnya” lagu-lagu Teza di iTunes via akun media sosial sang biduan, macam Instagram, juga Twitter. Renggo menegaskan, “Saat ini, [lagu-lagu] Teza belum ada di mana-mana.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untung saja, masih ada kesempatan untuk menyaksikan aksi Teza di atas panggung. Tadi malam (13/2), pria bermata indah ini memuaskan dahaga para penggemar di salah satu panggung Love Festival di Jakarta Convention Center, kawasan Senayan.
Salah satu lagu yang dinantikan penggemar, yaitu
Satu Rasa. Lagu ini terbilang istimewa, karena merupakan lagu pertama Teza yang berbahasa Indonesia. Teza mengaku, semula kesulitan menciptakan lagu berbahasa Indonesia yang tidak
cheesy alias norak.
"Saya enggak pernah kepikiran bikin lagu bahasa Indonesia, saya masih sedikit kosakata bahasa Indonesianya," katanya saat merilis lagu itu di kawasan Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Baginya, menulis lagu berbahasa Indonesia bukan hal mudah.
"Sebenarnya saya ingin membuat lagu Indonesia, tapi susah banget buat yang puitis," ia menambahkan. Menulis lagu berbahasa Inggris, diakui Teza, lebih mudah dilakukan karena kosakatanya dapat menyembunyikan lirik-lirik tema cinta yang cheesy.
"Lagu-lagu saya semuanya bahasa Inggris, kosakatanya pendek jadi lebih mudah dimasukan ke dalam lagu. Tapi, saya yakin, lagu-lagu saya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, liriknya akan terdengar
cheesy. Tapi kalau saya buat lagu bahasa Inggris, pasti akan terdengar lebih mewah.”
"Saya sadar, bahwa saya tinggal di Indonesia, 90 persen pendengar saya adalah orang lokal, tidak mungkin saya
cekokin mereka dengan lagu bahasa Inggris melulu."
Lagu
Satu Rasa memiliki nuansa yang sama dengan lagu-lagi Teza di album musik
self titled perdananya. Lantunan piano lembut, entakan drum R&B
groovy, ditemani vokal merdu penyanyi latar wanita, serta kunci gitar yang kental dengan aroma jazz dan pop.
Ketika
Satu Rasa dirilis pada tahun lalu, Teza mengakui bahwa lagunya itu sangat
cheesy. Apalagi lagu itu menceritakan tentang percintaan dari dua sejoli yang mengaku suka sama suka, namun gengsi untuk menyatakannya kepada satu sama lain.
"Harus saya akui,
Satu Rasa itu
cheesy. Liriknya cinta-cintaan. Duh, apa sih cinta-cintaan. Hahaha," paparnya sambil tertawa. "Saya berharap bahwa
Satu Rasa tidak terdengar
cheesy dan norak di kuping masyarakat."
Album musik perdana penyanyi yang sudah empat kali memeriahkan Java Jazz Festival era 2009 hingga 2013 ini berisikan lagu-lagu berbahasa Inggris, sepert
i I Want You, Love, Fine Without You, Girlfriend, Get Together.Teza sudah mendapatkan beberapa penghargaan. Salah satunya, AMI Award untuk Penyanyi Solo R&B terbaik. Tidak hanya itu, Teza pun sempat berkolaborasi dengan dedengkot jazz Tanah Air, Indra Lesmana, dalam sebuah album.
(vga/vga)