Bercermin pada Kerukunan Satwa di 'Zootopia'

Jakarta, CNN Indonesia -- Hewan buas dan jinak biasanya sulit disatukan di satu tempat. Pasalnya, si buas bakal tak segan memangsa si jinak. Namun hal tersebut tak berlaku di Zootopia yang berslogan "Where anyone can be anything."

Dengan genius, sutradara Byron Howard dan Rich Moore, serta produser Clark Spencer—para kreator film animasi Wreck It Ralph dan Bolt—menggambarkan kerukunan hewan tanpa saling memangsa di Zootopia.

Tak tanggung-tanggung, ada 64 spesies hewan berbeda yang dihadirkan di film kocak ini, dari gajah besar hingga tikus kecil. Padahal selama ini, mereka kerap digambarkan saling melancarkan bully dan memangsa.

Pilihan Redaksi Mungkinkah Deadpool 'Direkrut' Tim X-Men? Sederet Selebriti Indonesia Terjangkit Tren Klasik Ada Benicio Del Toro dan Laura Dern di 'Star Wars VIII'

Plot film ini sendiri berfokus pada seekor kelinci mungil manis bernama Judy Hopps yang selalu dianggap lemah oleh hewan-hewan di sekitarnya. Judy, si "kecil-kecil cabe rawit" yang bercita-cita menjadi polisi, tentu saja tak terima dipandang remeh.

Untuk itu, ia masuk akademi kepolisian. Di sana, ia dilatih untuk mempelajari kebudayaan yang sekiranya akan ditemui di Zootopia, seperti Sahara Square yang mewah lengkap dengan gurun pasir, Tundratown bersalju yang dihuni oleh beruang dan rusa kutub, Rainforest District yang panas dan lembab, serta Little Rodentia yang dihuni oleh mamalia terkecil.

Hopps sendiri tinggal di Bunnyburrow yang dipenuhi oleh jutaan kelinci. Setelah lulus akademi kepolisian, Hopps menjadi perwira polisi di Zootopia. Namun lagi-lagi ia diremehkan saat menjalankan tugas. Apalagi rekan-rekan perwira lain bertubuh bongsor.

Tak tinggal diam, Hopps memutuskan untuk menantang diri sendiri. Ia bertekad mampu mengungkap kasus hilangnya mamalia-mamalia buas dalam waktu 48 jam yang diberikan bosnya, si kerbau bernama Chief Bogo.

Lalu, ia meminta rubah licik Nick Wilde untuk membantunya melakukan penyelidikan, walau ia memiliki kenangan buruk dengan rubah lain. Kerja sama ini membuktikan rubah dan kelinci dapat berinteraksi dengan baik.

“Komedi adalah aspek penting yang menjadikan Zootopia dapat dinikmati oleh segala usia. Salah satunya, perpaduan dan interaksi antara Judy dan Nick yang pada dasarnya merupakan musuh alami,” tutur Howard.

Unsur komedi lain juga dihadirkan hewan lain, dari hamster, kungkang sampai yak. Ada-ada saja tingkah mereka yang digambarkan beradab layaknya manusia, seperti tinggal di apartemen serta melahap donat.

Riset Hewan

Film yang dibuat untuk merayakan 92 tahun Walt Disney Animation Studios ini disambut baik oleh para pesohor di Indonesia. Komika Ge Pamungkas menganggap Zootopia sangat menghibur dengan adegan komedinya.

Ge sepakat bahwa hewan-hewan di Zootopia digambarkan dalam karakter yang tepat, seolah mereka mewakili keberagaman manusia. Walau tak lepas dari sifat-sifat asli hewan-hewan tersebut.

“Menggambarkan banget sifat setiap hewan, gajah yang selalu ingat apa pun, rubah yang licik, kelinci yang ketakutan,” tutur Ge kepada CNNIndonesia.com di sela acara pemutaran perdana Zootopia di kawasan Senayan, Jakarta, pada Selasa (16/2).

Tak heran bila karakter hewannya begitu pas. Pihak pembuat film ini menghabiskan waktu 1,5 tahun untuk meneliti dan menerjemahkan karakter hewan-hewan sesuai perilaku mereka di dunia nyata, namun kali ini bisa berbicara dan berpakaian.

Pesan Moral

Tak hanya Ge, ada pula Giring "Nidji" yang turut menyambut baik Zootopia. Ia, yang menonton penayangan perdana Zootopia bersama keluarganya, menangkap pesan moral yang disampaikan film berdurasi 108 menit ini.

“Filmnya mengajarkan untuk kita tidak men-stereotyping orang, yang mengotak-kotakkan orang bahwa ini itu gitu, loh. Dan jangan mau dikotakkin juga. Kita harus keluar dari kotak kita, gitu,” ungkap pelantun Hapus Aku kepada CNNIndonesia.com.

Giring yang selama delapan tahun juga terjun di dunia pembuatan film kartun bersama sebuah merek es krim pun senang dengan karakter  Hopps yang memiliki keinginan untuk membuktikan bahwa orang lain tidak boleh meremehkan dirinya, walau hanya seekor kelinci kecil.

Bagi yang penasaran dengan kelanjutan cerita Judy Hopps dan Nick Wilde dalam mencari mamalia yang hilang, film kartun ini sudah dapat ditonton mulai Selasa (17/1) di bioskop-bioskop kesayangan. Atau dapat pula menonton trailer-nya terlebih dahulu.

[Gambas:Youtube] (vga/vga)