Jakarta, CNN Indonesia --
The Revenant menjadi film yang mendapatkan 12 nominasi—paling banyak—di ajang penghargaan Academy Awards 2016.
Kedua belas nominasi meliputi: Best Picture, Actor in a Leading Role, Actor in Supporting Role, Cinematography, Costume Design, Directing, Film Editing, Makeup and Hairstyling, Production Design, Sound Editing, Sound Mixing, Visual Effects,
Sang sutradara, Alejandro G. Iñárritu, mengaku tidak menyangka filmnya yang diperankan oleh aktor Leonardo DiCaprio dan Tom Hardy itu mendapat sambutan luar biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hanya bisa berkata, film ini bagai kecelakaan yang menyenangkan dari sebuah keputusan yang buruk. Film ini adalah hasil dari keputusan saya yang tidak bertanggung jawab," kata Iñárritu, seperti yang dilansir dari
Rolling Stone, baru-baru ini.
"Tapi terkadang kita harus sedikit naif dan membutakan diri dari realita," lanjutnya.
Pria asal Meksiko ini mengatakan hal demikian karena awalnya ia merasa tidak sanggup untuk mengerjakan film yang sebagian besar diproduksi di alam liar ini.
Apalagi alam di Pegunungan Kanada kadang tidak bersahabat untuk sebuah produksi film yang melibatkan banyak orang dan peralatan listrik.
Namun Iñárritu tetap nekat memproduksi film mengenai kelompok pemburu kulit binatang ini karena mengikuti instingnya.
"Saya tidak bodoh. Saya tahu seberapa berat produksi film ini. Saya sempat merasakan banyak ketidakmungkinan," ujar Iñárritu.
"Sekarang saya lega, karena telah mengikuti insting saya. Saya lega produksinya berjalan lancar meski kami hampir mendapat celaka," lanjutnya.
Film
The Revenant memang pantas mendapat penghargaan di Academy Awards. Selain karena akting para pemainnya, kesungguhan Iñárritu, pemain dan kru dalam mewujudkan film ini layak diacungi jempol.
Dikatakan DiCaprio dalam beberapa pemberitaan sebelumnya, adegan-adegan dalam film ini direkam menggunakan cahaya alami.
Para pemain pun terkadang harus cepat menghapal dialog agar cahaya alami tidak hilang dimakan waktu.
"Iñárritu menginginkan hal tersebut agar gambar dalam film ini tampak nyata," kata DiCaprio.
"Ia ingin menunjukkan betapa kelamnya kisah dalam film ini, selain ingin menunjukkan juga betapa indahnya alam pada saat itu," lanjutnya.
Dalam wawancara dengan
The Hollywood Reporter beberapa waktu yang lalu, Iñárritu menjelaskan mengapa ia selalu ingin membuat film senyata mungkin.
"Waktu itu saya melihat (sutradara) Ridley Scott memproduksi film
Gladiator di lokasi dekat bandara London. Ia mengatakan kalau saat ini membuat film tidak perlu pergi ke tempat yang jauh lagi. Saya sangat tidak setuju dengan pendapatnya," ujar Iñárritu.
"Saya tidak ingin membuat film hanya dengan kecanggihan teknologi semata. Lebih baik bokong saya kedinginan selama 11 bulan untuk mendapat gambar yang bagus," ujarnya.
Idealisme Iñárritu untuk mewujudkan film
The Revenant kini mulai menemui titik cerah. Beberapa penghargaan film bergengsi telah didapatkannya, dari Golden Globes sampai BAFTA.
Setelah film
Birdman, apakah Iñárritu akan kembali memenangkan Academy Awards? Mari kita lihat saja keberuntungannya pada 28 Februari mendatang.
(ard/vga)