Donald Trump Berjaya, Miley Cyrus Menangis

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 07:40 WIB
Tak hanya menangis, sang biduan juga berjanji bahwa dirinya akan hengkang dari Amerika Serikat jika Donald Trump menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Miley Cyrus dikenal sebagai sosok musisi yang berani 'buka-bukaan' di atas panggung. (Jemal Countess/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Miley Cyrus menangis ketika mengetahui bahwa Donald Trump, salah satu kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS), berhasil mendapatkan perolehan suara terbanyak di tujuh negara bagian pada pemungutan suara di beberapa negara bagian yang disebut Super Tuesday kemarin.

Air mata yang mengucur deras dari mata Cyrus dikarenakan Trump adalah teman dekat dari Rebecca Francis, seorang pemburu hewan-hewan langka.

Apalagi, Cyrus dikenal sebagai musisi solois wanita yang sangat menyayangi binatang, terutama kucing dan anjing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui akun Instagram-nya, Cyrus secara terang-terangan memamerkan air matanya itu kepada 38 juta pengikutnya.

"Ya, itu adalah air mataku yang turun ke hidungku. Ini membuat diriku sangat sedih dan ketakutan, tak hanya untuk negara kita, namun juga para binatang yang aku sangat cintai lebih dari apapun di dunia ini," tulisnya, sambil mengunggah foto Francis dan Trump.

Tak hanya itu, Cyrus juga menyebut Trump sebagai mimpi buruk. Ia berjanji bakal angkat kaki dari rumahnya jika Trump berhasil menang menjadi presiden AS ke-45.

"Donald Trump, Anda bukan lah Tuhan! Tak peduli seberapa keras kau berpikir bahwa kau adalah Tuhan! Aku akan pindah dari negara ini jika Trump menjadi presiden!" ia menegaskan.

Cyrus bukan satu-satunya musisi yang berjanji akan hengkang dari Negeri Paman Sam jika Trump berhasil menjadi orang nomor satu di negera itu.

Zedd, selaku DJ papan dunia juga mengaku akan meninggalkan AS dan kembali ke kampung halamannya, Jerman, jika Trump menjadi presiden.

Penulis lagu Clarity itu dengan jelas mengemukakan bahwa dirinya tidak mendukung Trump menjadi presiden AS ke-45. Walau demikian, Zedd urung mengutarakan kandidat presiden AS yang ia pilih.

"Jika Donald Trump menjadi presiden, saya akan kembali ke Jerman," tulisnya, dikutip NME.

Selama ini, Zedd yang berdarah Jerman-Rusia tersebut memang berkarier di AS. Selama ini, ia sering menggarap lagu dengan Selena Gomez, Hayley Williams, Ariana Grande, yang merupakan musisi papan atas Negeri Paman Sam.

Zedd bukan satu-satunya musisi yang menolak Trump menjadi presiden. Baru-baru ini, kecaman datang dari Adele. Sang pelantun Hello tidak mengizinkan Trump untuk memakai karyanya dalam kampanye yang dilakukan.

Sebelumnya, Trump sempat memainkan lagu Adele yang berjudul Rolling in The Deep dan Skyfall dalam kampanye di Ohio belum lama ini.

Grup musik legendaris AS, Aerosmith, juga menjadi "korban."

Vokalis sekaligus pentolan band rock itu, Steven Tyler, meminta Trump berhenti menggunakan lagu mereka dalam acara-acara kampanyenya sebagai bakal calon presiden dari Partai Republik. Dilansir dari Fox News, lagu Aerosmith yang dipakai Trump untuk berkampanye adalah Dream On.

Selain bermasalah dengan Adele dan Aerosmith, Trump juga sempat menggunakan lagu dari band R.E.M dan Neil Young tanpa izin. Hal tersebut membuat para musisi kesal dan akhirnya angkat suara.

"Masa bodoh dengan diri Anda yang haus akan kekuasaan dan perhatian," tulis Michael Stipe, vokalis R.E.M beberapa waktu lalu. Ia menambahkan dengan sindiran keras, "Jangan gunakan musik dan suara kami untuk parade kebodohan Anda."

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER