Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi
motion-capture akan semakin bergairah di perfilman Asia. Itu bisa diprediksi terutama setelah The Imaginarium Studios melebarkan sayap ke Asia Pasifik, lebih tepatnya ke Negeri Jiran, Malaysia.
Diberitakan
The Hollywood Reporter, perusahan produksi perfilman berbasis London itu baru saja menancapkan benderanya karena menganggap Asia Pasifik adalah kawasan yang perkembangan filmnya pesat belakangan ini. Ini "cabang" pertama mereka.
Bersama perusahaan Malaysia bernama Rhizophora Ventures, The Imaginarium Studios berinvestasi di sektor hiburan dan media setempat. Mereka merilis bidang spesial
performance-capture di Pinewood Iskandar Malaysia Studios yang berlokasi di Johor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, The Imaginarium Studios merupakan perusahaan yang digagas oleh produser film Jonathan Cavendish dan aktor Andy Serkis pada 2011. Serkis sendiri dikenal sebagai ahli
motion-capture. Banyak filmnya menggunakan teknologi itu.
Sebagai gambaran, film yang dibintangi Serkis menggunakan
performance-capture atau
motion-capture adalah
Lord of the Rings, di mana ia menjadi Gollum dan
Dawn of the Planet of the Apes.
Film laris belakangan,
Star Wars: The Force Awakens pun menggunakan teknologi itu. Serkis memainkan Snoke dalam film itu. Dengan teknologi
motion-capture, Serkis diberi sensor pembaca gerak dan mimik tubuh, yang memungkinkan aksinya direkam dan diejawantahkan secara berbeda di film.
CEO The Imaginarium Studios, Tony Orsten berkomentar soal "invasi" perusahaannya ke Malaysia, "Ini langkah besar dari studio dan kami sangat antusias melihat kesempatan apa yang dibawa kepindahan ini untuk kawasan Asia Pasifik."
(rsa/vga)