Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer ialah sosok yang nyaris tidak pernah terlihat namun berperan sangat penting bagi perkembangan sebuah band. Hal serupa dirasakan oleh grup musik asal Bandung, The SIGIT, yang mengatakan bahwa tanpa manajer, musik mereka tak akan pernah laku di pasaran.
Gino Herryansyah, yang sudah menjadi manajer The SIGIT sejak 2005 silam, memiliki peran yang penting agar karya yang ditulis oleh Rekti Yoewono (Vokal), Adit Bagja (Bass), Acil Armando (Drum), dan Farri Icksan (Gitar) enak didengarkan di kuping.
"Gino masih menjadi manajer, perannya sangat penting. Kalau kita buat lagu, bikin sampul album, atau apapun ide dari kita, Gino akan memberikan filter dulu sebelum dirilis," ujar Rekti ketika tampil di acara
CNN Indonesia Music at Newsroom pada Rabu (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal itu dilakukan demi mendapatkan sudut pandang yang berbeda dari orang lain, jadi
nggak cuma dari pandangan kita," lanjut pria yang sudah menikah itu.
Rekti cs. mengaku tidak mau keasyikan dan hanyut dalam idealisme lalu melupakan selera pasar. Peran Gino sebagai manajer sangat krusial untuk urusan ini.
"Kita
nggak mau keasyikan sama idealisme, lalu melupakan pasar dan karya kita tak menjual. Apalagi kita punya ide masing-masing. Nah, Gino bisa memberikan pendapat objektifnya," Rekti mengucapkan.
Membahas selera pasar, The SIGIT nyaris kebobolan sebelum akhirnya "diselamatkan" oleh Gino.
Kala itu, Rekti dkk. sudah merampungkan sebuah album, namun ketika diberikan ke pihak manajemen, album itu malah dikembalikan lagi.
"Kata Gino karena musiknya memang
nggak enak,
nggak bisa dijual hahaha," ujarnya sambil tertawa.
The SIGIT percaya dengan musikalitas Gino, karena ia dianggap memiliki selera musik beragam.
"Gino memiliki selera yang beragam, dia bisa melihat keseluruhan. Sejak dahulu, kita selalu menegaskan bahwa kita ingin membuat musik yang enak di dengar. Kalau mas Gino bilang
nggak enak ya kita buat lagi," ujar Rekti.
(ard/ard)