Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini, tepatnya pada tanggal 30 Maret 2007, salah satu legenda musisi Tanah Air, Chrismansyah Rahadi alias Chrisye, mengembuskan napas terakhirnya akibat kanker paru-paru.
Tak hanya keluarga dan kerabat dekat, jutaan penggemar dari dalam dan luar negeri juga merasa kehilangan.
Walau sudah genap sembilan tahun meninggal, ratusan lagu Chrisye masih sering kita dengar. Mulai dari
Hip-hip Hura, Cintaku, Untukku, hingga
Sabda Alam, tetap menjadi lantunan favorit penggemar musik Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bagaimana jadinya jika lagu-lagu milik Chrisye dinyanyikan serta diaransemen ulang oleh musisi muda Indonesia?
Pertanyaan itu dijawab oleh perusahaan musik Formula Music yang merilis sebuah kompilasi berjudul
Melody Chrisye.
Album kompilasi itu berisikan sepuluh lagu Chrisye yang dinyanyikan ulang oleh musisi-musisi muda, di antaranya adalah Vidi Aldiano yang menyanyikan
Aku Cinta Dia, kemudian ada Petra Sihombing yang melantunkan lagu
Pagi, sampai Abdul and the Coffee Theory yang berelegi melalui
Untukmu.Terhitung sekitar tujuh solois, dua grup musik, dan satu kolaborasi, meramaikan kompilasi itu.
Setelah didengarkan, lagu-lagu Chrisye yang aslinya bernuansa sendu itu terasa lebih bersemangat dan kekinian.
Sebelum menggarap album kompilasi ini, Rino Hadisa, selaku ketua dan produser dari Formula Music, telah meminta izin kepada istri Chrisye, Gusti Fiorza Damayanti Noor.
Tak pakai pikir panjang, Yanti, demikian istri almarhum Chrisye akrab disapa, pun langsung menrima tawaran itu.
"
Melody Chrisye ini adalah produksi anak-anak muda, dari produser, hingga musisinya. Selama album kompilasi ini tidak menggunakan suara Chrisye, saya sih mendukung saja," ujarnya ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, pada Kamis (30/3).
Menurut penuturannya,
Melody Chrisye dapat menjadi pengingat kehadiran 'kerajaan musik' Chrisye yang telah berkarier sejak 1977 silam.
"Semangat Chrisye bisa terus dilanjutkan dengan album kompilasi ini. Ia sudah berpulang selama sembilan tahun, dan musiknya adalah kerajaannya, tak ada kerajaan Chrisye selain musik," Yanti menceritakan.
"Saya bersyukur bahwa musik Chrisye masih dihargai banyak orang, dan musisi muda ini cukup memberikan apresiasi yang banyak dalam berpartisipasi melalui Melody Chrisye," lanjutnya.
Yanti menyebut, walaupun ke-sepuluh lagu itu dinyanyikan oleh musisi muda dengan gayanya masing-masing, nyawa Chrisye tak hilang dari lagu-lagu yang tercantum dalam
Melody Chrisye.Selain menggarap album kompilasi, Formula Music berencana untuk mengadakan sebuah konser untuk mengenang karya-karya sang legenda. Konser itu akan ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta pada bulan April mendatang.
"Tunggu saja tanggal tayangnya, yang pasti menarik dan sesuatu banget untuk industri musik Indonesia," papar Hadisa.
Album
Melody Chrisye dapat dibeli di gerai-gerai restoran ayam cepat saji di seluruh Indonesia.
(ard/ard)