Jakarta, CNN Indonesia -- Sepekan lagi, dua film yang ditunggu-tunggu,
Ada Apa dengan Cinta 2 dan
Captain America: Civil War, bakal menghiasai layar lebar, pada 28 dan 29 April 2016. Berbarengan dengan itu, juga diputar film Eropa di ajang Europe on Screen (EOS).
Tak kurang 78 film karya para sineas Eropa bakal diputar, mulai 29 April sampai 8 Mei 2016, di sejumlah lokasi: Erasmus Huis, Goethe Haus, Institut Francais Indonesia (IFI), Istituto Italiano di Cultura, Art Cinema Taman Ismail Marzuki, dan Bintaro Jaya Xchange Mall.
"Kami bangga dengan acara ini yang terus berkembang setiap tahun. Tahun ini, ada 78 film yang akan diputar di enam kota berbeda," kata Kepala Politik, Pers dan Informasi Uni Eropa Indonesia Julio Arias saat konferensi pers di Pullman Hotel, Jakarta, pada Selasa (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah tersebut lebih banyak dibanding EOS tahun lalu, hanya 62 film. Tak hanya jumlah filmnya yang bertambah, jumlah kotanya juga. Tahun ini, selain lokasi di Jakarta tersebut, EOS juga digelar di lima kota lain: Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya sampai Yogyakarta.
"Ini merupakan hal yang menarik karena akan ditampikan di beberapa kota. Salah satu kota yang paling menarik adalah Yogyakarta. Mereka meminta kami untuk memutar dua film dokumenter, dua film
discovery dan dua film besar," kata Direktur Festival EOS 2016 Orlow Seunke.
Hal itu membuktikan minat sebagian orang Indonesia menonton film-film Eropa. Data EOS menunjukkan jumlah penonton di Indonesia selalu meningkat setiap tahun. Pada 2015, jumlah penonton 20.375 orang, naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Tahun ini, EOS akan menayangkan film-film yang berbeda, termasuk mozaik film terbaik Eropa karya sutradara dan pemain baru mau pun yang sudah mapan. EOS juga akan menampilkan film
Youth dan
Force Majeure yang pernah berjaya di festival film bertaraf internasional.
Arias mengaku hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas EOS setiap tahun. EOS sendiri sudah dibantu oleh Seunke untuk memilih film berkualitas baik sejak 2012. Bersama timnya, Seunke memilih film yang akan diputar dalam acara EOS.
Selain itu, EOS juga menghadirkan lima produser film profesional dari Eropa. Mereka akan berbagi pengalaman kepada sineas Indonesia tentang pembuatan film. Arias berharap, acara ini dapat menjadi penghubung Eropa dengan Indonesia.
"Saya berharap, acara ini dapat menjalankan misi pertukaran budaya Eropa dengan Indonesia," kata Arias. "Selain itu, juga dapat membantu membangun jembatan antara Eropa dengan Indonesia di era globalisasi."
(vga/vga)