Gitaris U2 Cetak Sejarah, Tampil di Gereja Terindah

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 02 Mei 2016 08:30 WIB
The Edge menjadi musisi rock dan seniman kontemporer pertama yang bermain musik di Sistine Chapel. Salah satu lagunya didedikasikan untuk Paus Fransiskus.
The Edge tampil di Sistine Chapel. (REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mana mungkin musisi rock pentas di gereja? Gitaris band U2 David Evans baru saja mendobrak pakem itu. Sosok yang dikenal dengan nama panggung The Edge itu sekaligus mengukir sejarah di dunia musik dan gereja.

Diberitakan Reuters, The Edge baru saja menjadi bintang rock pertama yang bermain di Sistine Chapel. Sabtu (30/4) malam, ia menyanyikan empat lagu di tempat yang disebutnya ruang jemaah terindah di dunia.

Di hadapannya yang sedang bermusik, duduk 200 dokter, peneliti, dan para dermawan yang menghadiri konferensi tentang pengobatan regeneratif di Vatikan itu. Metode pengobatan itu sendiri dinamakan Cellular Horizons.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Edge bermain musik diiringi paduan suara dari tujuh remaja Irlandia. Ia mengenakan busana khasnya, kupluk hitam. Bergitar akustik ia mengiringi lagu menyentuh If It be Your Will, Yahweh, Ordinary Love, dan Walk On.

Di tengah permainannya ia sempat menyampaikan betapa luar biasanya bermain musik di gereja yang dipenuhi oleh lukisan master terkenal zaman Renaissance, Michelangelo. Lukisan itu ada sejak abad 16.

"Ketika mereka bertanya apakah saya mau menjadi artis kontemporer pertama yang bermain di Sistine Chapel, saya tidak tahu harus berkata apa karena biasanya ada si pria penyanyi lain," ujarnya. Pria lain yang ia maksud jelas adalah Bono, vokalis U2.

Namun akhirnya ia menyetujui permintaan itu, dengan gitarnya mengiringi suara yang bukan milik Bono seperti biasanya dalam U2.

"Menjadi orang Irlandia artinya Anda belajar sejak dini bahwa jika Anda ingin diminta kembali, penting untuk berterima kasih pada pendeta jemaah lokal karena telah meminjamkan ruangan ini," ia melanjutkan.

The Edge pun kemudian berterima kasih pada Paus Fransiskus dan petugas Vatikan lainnya karena telah membolehkan Sistine Chapel yang indah diisi petikan-petikan gitarnya.

Ia sendiri kebetulan berkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan di sana. Ayahnya meninggal bulan lalu karena kanker. Putrinya mengidap leukimia. The Edge juga merupakan anggota yayasan yang bekerja keras untuk mencegah penyakit kanker.

Lagu-lagu yang ia bawakan di kegiatan itu juga sengaja dikaitkan. Walk On, yang ditulis pada 2000 untuk Aung San Suu Kyi di Myanmar, kali ini dipersembahkan pada Paus Fransiskus. The Edge menyebutnya "Paus-nya masyarakat." (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER