Aksi Konyol OM Pengantar Minum Racun di Depan Kamera

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2016 11:16 WIB
OM PMR punya web series di YouTube. Belum tahu akan di bawa ke mana, bisa layar kaca, layar lebar, atau layar sentuh.
Dengan gaya kocak, OM PMR juga tampil di web series YouTube. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- YouTuber dan komika sudah bertaburan di layar lebar. Mereka memberi rona segar karena menyuguhkan humor. Bagaimana jika suatu saat, Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR) yang identik dengan lirik-lirik lagu kocak, juga berakting di depan kamera?

Bukan tidak mungkin, mengingat OM PMR sudah punya serial sendiri di YouTube.

Kelompok musik yang sempat vakum selama 20 tahun sejak 1994 itu dibantu Sedap Film untuk menggarap web series mereka. Sutradara Sedap Film, Chairun Nissa alias Ilum yang punya gagasan itu, karena mengaku tertarik dengan gaya Jhonny Iskandar cs.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sebenarnya bukan penggemar PMR banget. Tapi waktu mereka kembali bermusik di 2014, saya nonton di Taman Ismail Marzuki dan nunggu apakah mereka masih 'bocor' kayak dulu. Kami mau apresiasi karena di usia yang sudah tidak muda mereka bisa menciptakan pasar yang kebanyakan isinya anak muda," ujar Ilun saat diwawancarai CNNIndonesia.com baru-baru ini.

Gambar pertama yang diambil oleh Sedap Film adalah saat OM PMR akan merilis lagu Topan (Tato Atau Panu). Episode satu web series mereka diambil saat OM PMR sedang syuting di Pasar Santa. Episode itu baru membahas perkenalan, tentang siapa saja personelnya.

"Syuting dengan gaya mereka yang lucu-lucu. Mereka kooperatif dan semangat," kata Ilun.

Web series OM PMR di YouTube dibuat tidak terlalu serius. Tiap episode bahkan tidak punya jadwal tayang pasti, karena masing-masing pihak punya kesibukan. Hingga saat ini baru ada dua episode yang dirilis enam bulan sekali. Terakhir tayang, November 2015.

Untuk episode tiga, OM PMR dan Sedap Film sudah menyelesaikan syuting di Pulau Ayer. Kebetulan, Om PMR tengah manggung untuk sebuah acara musik. Syuting itu menjadi pengalaman pertama bagi Sedap Film dan OM PMR mengambil gambar di luar pulau jawa.

"Sebenarnya syuting sama mereka di mana pun selalu menarik dan seru. Mereka selalu bikin ketawa dan gaya-gaya lucu yang natural, sampai muka pegal karena ketawa," kata Ilun.

Imma bassis OM PMR mengatakan, mereka memang dibebaskan mengembangkan ide yang sudah ada. "Selain itu yang saya suka enggak ada pengotakan jabatan. Kita saling mengisi kalau ada kesalahan, jadi timbal baliknya enak," kata Adjie, pemain perkusi.

OM PMR maupun Sedap Film belum tahu akan ke mana web series mereka bermuara. Wini, produser Sedap Film menganggap web series itu semacam dokumenter kreatif dan proyek senang-senang. Namanya saja Belum Ada Judul. Ia melihat memang ada peluang bisnis, tapi soal itu belum dipikirkan lebih lanjut.

OM PMR sendiri belum memutuskan akan di bawa ke mana itu nantinya. "Kalau enggak ke layar kaca, layar lebar ya layar sentuh. Ada arah ke sana dari web series ini," kata Budi yang menggawangi gitar, sambil tertawa.

Jika memang begitu, OM PMR harus menyiapkan waktu dan fisik. Sebab mereka juga harus syuting di tengah kesibukan manggung. Apalagi saat ini usia mereka, meminjam istilah OM PMR, sudah "melengkung," sehingga stamina harus dijaga.

"Gerakan dan adegan kita ukur sama diri kita sendiri. Yang ringan-ringan saja, durasi kan cuma tiga sampai lima menit. Enggak terlalu menguras energi," ujar pemain mandolin, Yuri.

Jhonny menambahkan, ia juga tidak ingin syuting terus-menerus. Paling tidak sebulan sekali, untuk episode yang diterbitkan tiga sampai enam bulan sekali. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER